"Jadi ... ceritakan masalahmu pada kami. Ayolah, ini sudah hampir jam makan siang dan kau masih tidak ingin membicarakannya?" Tanya Kiwamoto menatap kesal pada Tatsuya yang bersembunyi dibalik selimutnya.
Sudah sia-sia waktu mereka hanya untuk menemui Tatsuya yang kabarnya sakit.
Hiro sendiri memilih untuk duduk di sofa dan memainkan game di ponselnya sangking bosannya mereka disana.
Kenji duduk di ranjang tepatnya di samping Tatsuya sedang berbaring dan terus mengusik Tatsuya dengan berbagai cara termasuk menggoyangkan tubuh laki-laki itu.
"Ayo bangun, bocah manja." Serunya disela-sela aktivitas mengganggu Tatsuya.
"Awaas..." usir Tatsuya dengan suara serak.
Nanami melipat tangannya di dada dan mengamati Tatsuya dari kejauhan. Dinding bercat putih yang menjadi tumpuan tubuhnya terasa dingin. Pasti kemarin Tatsuya keluar rumah di cuaca yang ekstrim. Kemarin juga sempat terjadi longsor di daerah perbukitan yang untung saja tidak memakan korban.
"SAYAAAAANG!!!"
Mata Tatsuya yang tadinya terpejam sontak terbuka lebar saat mendengar teriakan seseorang yang dikenalinya dari luar pintu kamar.
Nanami tersenyum jahat lalu membuka pintu kamar Tatsuya dan mendapati seorang cewek berambut pendek sebahu dan pakaian musim saljunya.
"Dimana Tatsuya?" Tanya Sakuraba begitu melihat Nanami membukakan pintu untuknya.
"Dia didalam." Jawab Nanami.
Aementara itu, Tatsuya membuka selimutnya dan memelototi Kenji, Kiwamoto dan Hiro yang tak lagi fokus dengan gamenya.
"Siapa yang menyuruhnya datang?!" Bisik Tatsuya dengan suara yang getir menahan kesal. Ketiganya menggeleng tak tahu.
Tatsuya berdecak lalu kembali masuk ke dalam semllimutnya dan berpura-pura tidur.
"TATSUYAA~~" panggil Sakuraba saat masuk ke kamar Tatsuya. Pertama, gadis itu terbelalak saat melihat kehadiran tiga teman Tatsuya yang lain. Kedua, Sakuraba langsung duduk di tepi ranjang Tatsuya tanpa sungkan.
"Kau sakit?" tanya Sakuraba sambil membuka selimut yang menutupi kepala Tatsuya. Tatsuya yang sudah terlanjur jengkel pun membuka matanya dan menatap kesal pada Sakuraba. Tidak menjawab pertanyaan Sakuraba, Tatsuya bangun dan berjalan ke lemari. Belum mencapai lemari untuk mengambil baju hangatnya, langkah Tatsuya terhenti kala mendengae kalimat selanjutnya yang dilontarkan gadis itu.
"Tatsuya, aku sangat khawatir padamu. Kau sakit apa? Demam, hm? Untung saja Nanami memberitahu di grup sekolah tentang keadaanmu. Kalau tidak, aku pasti tidak tahu apa-apa." Jelas Sakuraba.
"APA?!!" Tatsuya segera berbalik dan menatap Nanami dengan tatapan membunuh.
"Kau sadar dengan apa yang sudah kau lakukan?" Tanya Tatsuya pada Nanami. Nanami hanya terus berdiri tak berkutik. Ada sebuah senyum jahil disana.
"Tenanglah, Tatsuya. Semuanya akan baik-baik saja. Aku sudah menyuruh mereka berbaris di depan dan akan masuk satu per satu setelah aku selesai." Kata Sakuraba lagi.
Mata Tatsuya membulat lebar. "APAA?!!" serunya lagi tak percaya. Dengan langkah yang berat, ia mendekati jendela dan menahan napasnya kala melihat sesuatu yang ditakutinya terjadi. Benar, sudah banyak mantan dan fans-fans nya berdiri di luar pagar rumahnya seperti massa yang akan melakukan demo saja. Ada pula yang membawa karton bertuliskan 'KAKAK TATSUYA! KAMI MENDUKUNGMU! SEGERALAH SEMBUH!!'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl
Teen FictionTatsuya adalah seorang berandalan disekolahnya. ia dikenal sebagai cowok terhits sekaligus terfamous sejagad SMA Hillary yang tak lain adalah milik kakeknya sendiri. Ia suka memacari banyak cewek dan sudah menghasilkan puluhan mantan hanya di SMA it...