Seluruh pasang mata menilik seorang cewek dengan lengan baju yang dilipat sampai ke atas sehingga menampakkan setengah lengan putihnya. Ia berjalan santai melewati beberapa gedung tanpa memedulikan tatapan meremehkan seluruh masyarakat Hillary koukou . Bahkan ada juga cowok Hillary yang pura-pura berpapasan dengannya hanya untuk sekadar mengatakan 'hai' padanya.
Penampilannya sangat berbeda, terlalu nyentrik di antara murid cewek Hillary. Rok satu jengkal diatas lutut, baju yang agak longgar serta dasi yang diikat seadanya. Yang paling menakjubkan adalah rambut yang dicat biru di bagian ujungnya. Itu juga merupakan bagian kesukaan gadis itu.
"Dimana kelas dai-san IPS E?" Tanya gadis itu tanpa ekspresi pada seorang siswi. Bukannya mendapatkan jawaban, siswi itu malah terlihat ketakutan dan kabur secepat kilat.
"Hm. Sepertinya aku harus berusaha sendiri ya." Gumamnya malas. Ia ingin segera mendapatkan bangkunya dan tidur sepuasnya. Ia berjalan ke kantor untuk bertanya sendiri.
Setelah berkeliling, disinilah ia sekarang. Duduk didepan guru BK yang bernama pak Yamada.
"Siapa nama kamu?" Tanya pak Yamada.
"Fumie, pak." Jawab gadis berambut biru itu. "Kitsuki Fumie."
"Oh kau anak baru ya." Lalu disusul beberapa pertanyaan penting lainnya yang ditanyakan pak Yamada kepada Fumie.
"Kalau begitu ikut bapak." Pak Yamada berdiri dan keluar ruang. Fumie mengangguk dan mengikuti pak Yamada di belakangnya. Ternyata pak Yamada akan mengantarkan Fumie ke ruang kelas tiga IPS E.
Saat berjalan dibelakang Pak Yamada, banyak murid yang melihat Fumie dengan pandangan sengit. Tapi Fumie tidak terlalu memedulikan mereka. Toh mereka bukan apa-apa dalam hidupnya. Yang ada dalam otaknya sekarang adalah tidur sepuasnya di kelas yang akan dihuninya selama setahun kedepan. Waktu tidur berkualitasnya terenggut gara-gara pindah ke sekolah elit ini.
"Disini kelas kamu. Dan pesan bapak, rambut biru itu kalau bisa diganti warnanya ya." Pesan Pak Yamada sebelum kembali ke ruangannya tadi.
Sepeninggalan pak Yamada, Fumie menghela napas panjang dan menyeret kakinya ke dalam kelas itu. Tampak keadaan sangat riuh dan ramai sebelum Fumie masuk. Tapi saat ia masuk, mendadak suasana kelas berubah mencekam. Beberapa cewek yang menghuni kelas itu berbisik-bisik dalam sebuah forum yang berbentuk bulat.
Tak ambil pusing, Fumie memilih duduk di bangku terakhir dan tersudut. Ia merasa posisi itu adalah posisi yang nyaman baginya. Tapi sebelum bokongnya menduduki kursi itu, tiba-tiba sebuah remahan kertas dilempar oleh seseorang dan mengenai kepala Fumie. Gerakan Fumie tertahan dan ia kembali berdiri. Raut wajahnya nampak seperti menahan amarah. Ia menoleh ke segerombolan murid yang ada di sisi yang berlawanan darinya dengan mata memincing.
"Siapa yang melempar?" Tanyanya dengan wajah datar dan santai. Ia bisa memaafkan hal ini. Ia tidak ingin membuat ulah yang hanya akan merusak rencana tidurnya. "Dasar bocah!" Umpatnya sebagai ganti meluapkan kekesalan. Ia duduk dan menelungkupkan mukanya ke meja. Sebelum ia memejamkan matanya,
Kriet.
Meja Fumie bergerak kasar karena sepakan kaki seseorang. Cukup sudah. Kesabaran yang sedari tadi dipupuknya sekarang melebur menjadi tanah. Kekesalannya yang mati-matian di tahannya sudah tak terbendung lagi
Ckit.
Fumie berdiri dan mendorong kursinya ke belakang. Ia berbalik ke sumber kekesalannya pagi ini. Dengan penuh amarah, ia berjalan dan menendang salah satu kursi yang ada didepannya.
"Hey semua! Lihat, kita punya jagoan disini." Kata cowok yang melempar Fumie dengan kertas yang bernama Yamazaki Kento. Perkataan Kento mengundang gelak tawa dari segerombolan manusia yang ada didalam kelas IPS E itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl
Ficção AdolescenteTatsuya adalah seorang berandalan disekolahnya. ia dikenal sebagai cowok terhits sekaligus terfamous sejagad SMA Hillary yang tak lain adalah milik kakeknya sendiri. Ia suka memacari banyak cewek dan sudah menghasilkan puluhan mantan hanya di SMA it...