14. The Hero

8.5K 1K 124
                                    

Lisa merasa tubuhnya semakin lemas karena semua usahanya sia-sia, ikatan pada tangannya begitu kuat bahkan ia mulai merasakan perih pada pergelangan tangannya.

"Haish...dinginnya,"

Keringat dingin terus keluar, giginya bergemeletuk karena hawa dingin terus menerpa tubuhnya tanpa henti.

Lisa masih belum menyerah, entah untuk yang keberapa kalinya ia mencoba melepaskan ikatan dengan menggesek-gesekkan kedua tangannya. Dan lagi, bukannya terlepas yang ada Lisa semakin kehilangan tenaga.

"Please, Someone help me" Lisa menengadahkan wajahnya dan berujar lirih, berharap agar ada yang bisa mendengarnya lalu menolongnya.

Nafas Lisa memburu, badannya sudah lemas luar biasa. Matanya mulai berkunang-kunang, tapi ia terus memaksakan dirinya agar tetap mempertahankan kesadarannya.

Lisa menggelengkan kepala mencoba fokus, mata bergetarnya menelisik seluruh isi ruangan dan tak berapa lama ia menghela nafas kasar saat mengetahui jika AC ruangan ini terlihat menyala pada suhu yang paling dingin.

"Hahhh, niat sekali menculikku...."

Lisa benar-benar kedinginan sekarang, kepala pusing dan juga perut yang terasa melilit sakit.

"Siapapun, tolong aku... hahh~"
Lisa berucap dengan sisa tenaga yang ia miliki, namun yang dihasilkan hanya lirihan kecil yang tak berarti apa-apa. Lisa menundukkan kepala, mencoba mengusir pusing dan mengumpulkan tenaga kembali, namun kenyataannya yang hadir bukan kekuatan. Lisa malah merasakan dadanya sesak, hatinya perih.

"Aku benar-benar tidak berguna, sangat merepotkan..

...Semoga Eonnieku tak mengkhawatirkanku, huh~,"

Lisa takut jika kakak-kakaknya khawatir, ia tak mau itu terjadi jadi ia akan terus berusaha untuk bisa melepaskan diri dan keluar dari ruangan kotor ini dengan segera.

Lisa berteriak nyaring dan kembali memaksakan kedua tangannya semakin kuat saling menggesek, meski tak dipungkiri jika tangannya kini terasa akan putus.

Wajahnya bahkan sudah memerah dengan bulir keringat yang semakin banyak, bahkan ia yakin jika tangannya kini mengeluarkan darah, namun ia tidak peduli dan terus saja melakukannya.

Gadis itu tak tahan lagi, dirinya begitu lemah. Dan yang bisa ia lakukan kini hanya menangis dan menanti ke ajaiban, menanti belas kasihan Tuhan pada dirinya yang lemah ini.

"Hiks~...

Air mata terus keluar tanpa bisa ia tahan, ia baru kali ini merasa kecewa karena telah percaya pada orang lain.
Harusnya ia tak boleh begitu mudah mempercayai seseorang, jika saja dirinya tak mengikuti Nayeon mungkin dirinya tak akan berada disini.

"Aku merasa lebih buruk sekarang, Wae! Kenapa aku malah menangis?!...

Hiks~

Lisa menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

.... Dasar lemah! Kau benar-benar tidak berguna Lalisa!.."

Hiks~

Lisa tak bisa berbuat apa-apa sekarang selain menangis dan merasakan sakit di seluruh tubuhnya, ah dan juga meratapi nasib sialnya tentu saja.

Setelah beberapa lama, tangis Lisa perlahan berhenti. Ia mengusapkan air mata dengan bahu kirinya dan mulai menenangkan diri agar bisa berfikir jernih.

"Aku yakin, Kehadiranku bukanlah kesalahan...
aku tak pernah melakukan kesalahan apapun selama ini.
Aku adalah anak yang baik, Tuhan tak akan mengecewakanku...hehehe, ah entahlah aku lelah..."

Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang