Telunjuknya terlihat bergerak, lalu kemudian di ikuti kelopak mata yang perlahan terbuka. Dan saat terbuka, sepertinya Lisa belum tersadar sepenuhnya.
"Unnie..."
Lirihan pelan itu, membuat Chaeyoung tersenyum tapi juga menangis. Ia menggenggam tangan lemah sang adik kemudian menciuminya.
"Lisa-ya, bogoshippo.."
Mata sayunya memandang sang kakak, dan seketika bibirnya membentuk senyuman tipis.
Yang gadis manis itu rasakan kini, saat bernafas ia merasa berat meski tengah memakai masker oksigen.Lisa membiarkan Dokter memeriksa tubuhnya, namun fokusnya kini tertuju pada ketiga kakaknya yang berdiri di sampingnya.
"Gomawo, karena telah membuka magamu sayang. Kami menyayangimu..."
Jisoo berucap dan mengusap kepala Lisa lembut, rasa sesak memenuhi dadanya saat ini. Bagaimana tidak, kondisi adiknya sangat lemah di tambah rambutnya yang kini tak beraturan dengan potongan di beberapa bagian. Dan itu semua karena kelakuan biadab para pembully-nya.
Lisa memejamkan mata saat rasa sesak tiba-tiba muncul, tarikan nafasnya terdengar berat.
semua terlihat khawatir dan panik. Bahkan Dokter menyuruh mereka untuk menunggu di luar."Ada apa dengan adikku?,"
"Biarkan kami memeriksanya, kalian bisa menunggu di luar."
Jennie gusar, namun tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah Song Jongki. Ia berserta kedua saudarinya keluar dari ruangan, dan bertepatan dengan kedatangan orangtua mereka.
"Bagaimana adik kalian? sudah siuman?,"
Minyoung bertanya dengan binaran juga senyuman cerahnya, berbeda dengan raut ketiga putrinya yang tersenyum tipis juga wajah yang mulai kusut.
"Lisa sudah sadar, tapi..."
"Tapi?,"
Shin hyuk berucap dan menatap mata putri sulungnya. Mendadak dadanya berdebar, takut terjadi sesuatu pada Lisa.
"Sedang di tangani Jongki Oppa,"
*************
"Dadanya sesak, sehingga pernafasannya terganggu. paru-parunya terisi sedikit cairan. tapi jangan khawatir, Aku sudah mengeluarkannya."
Shin hyuk dan Minyoung menghela nafas lega, saat ini mereka tengah berada di ruangan Jongki. Dan ketiga putrinya, mereka tengah menemani Lisa di ruang rawatnya saat ini.
"Tapi, aku menyarankan agar Lisa di rawat dalam beberapa hari ke depan. Kondisinya cukup lemah, dan aku takut terjadi sesuatu padanya.
Di tambah, pasti dia memiliki trauma akibat penyiksaan padanya beberapa waktu lalu.""Lakukan yang terbaik Jongki-ah, aku percayakan padamu."
Jongki tersenyum menanggapi ucapan kakak sepupunya itu.
"Aku akan melakukan yang terbaik. Hyung, Geogjongmaseyo."
Chaeyoung menggenggam ringan tangan Lisa di sertai usapan pelan, bibirnya tersenyum kecil saat memandangi wajah sang adik yang tengah terlelap.
Jisoo dan Jennie baru saja pergi, mereka mengatakan ingin ke toilet sebentar sekalian ke kantin Rumah Sakit untuk membeli sesuatu.
"Jebal.. semoga ini terakhir kalinya aku melihat adikku sakit, Tuhan.
Aku mohon padamu, jangan buat Lisa menderita lagi..."Chaeyoung berdoa dalam hati, kemudian menghembuskan nafas pelan. Berharap, rasa sesak lain di dadanya segera pergi. Jujur, melihat Lisa yang tak berdaya.
Chaeyoung merasa marah dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
General Fiction[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...