51. Neuroma Akustik

8.1K 698 195
                                    

Brak!

Minyoung terkesiap, mengurungkan niat yang tadinya akan beranjak menuju dapur. Mendengar suara pintu yang di buka kasar, membuatnya penasaran siapa kiranya disana.

Shinhyuk melempar asal tas kerjanya, dan saat Minyoung tiba ia bergegas mendekati sang istri dengan wajah berantakan.

"Ada apa, Shinhyuk-ah?," Minyoung bertanya khawatir saat Suaminya telah berada di depan mata.

Ibu 4 anak itu cukup terkejut, mendapati penampilan suaminya yang cukup berantakan. di tambah kedatangan Shin hyuk seperti mengajak berdemo.

"Tiffany, Minyoung-ah.."

Berucap lirih dengan mata berkaca, Shinhyuk tak lagi sanggup mengatakannya.

"Kenapa dengan Tiffany?," Minyoung mendadak perasaanya tidak enak, ia raih lengan suaminya dan menggenggamnya erat.

Tak menjawab pertanyaan istrinya, ia lebih memilih mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.
Tak berapa lama, ia segera menyerahkannya pada Minyoung.

Minyoung terlihat bingung, namun tetap meraih ponsel hitam itu.
Dan saat melihat isi yang berada dalam sebuah pesan masuk, mata wanita itu terbelalak bahkan menutup mulut saking terkejutnya.

"Maldo andwae..."

Shinhyuk menunduk, lalu memukul dadanya yang terasa sesak.
Minyoung menggeleng tak percaya, kakinya bahkan terasa lemas sekarang.

Di dalam ponsel itu berisi pesan masuk dari Detective Shin.
Mengatakan jika Tiffany adalah tersangka di balik terceburnya Lisa beberapa waktu lalu.
Kecelakaan itu adalah di sengaja, pelakunya yang Detective Shin tangkap mengakui jika ia di suruh oleh Tiffany.

Dan belum juga mereka bernafas lega, Yoona tiba-tiba datang dengan wajah panik. Memberitahukan jika Lisa mengalami kecelakaan, terjatuh dari Eskalator pusat perbelanjaan.

Minyoung tak bisa lagi menahan tubuhnya, kakinya melemas hingga ia jatuh terduduk di lantai.
Shinhyuk hampir limbung, bagaimana bisa semua ini terjadi begitu tiba-tiba.


*********************

Yeri mengusap punggung sahabatnya penuh kelembutan, membiarkan gadis bersurai merah itu mengeluarkan kesakitannya sekarang.

Dan ia hanya tersenyum saat beberapa orang melirik ke arah mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Wajar saja, tangisan Chaeyoung cukup keras membuat orang-orang menatapnya.

"Huhuhu... Lisa-ya ..."

Yeri tersenyum masam saat Chaeyoung melepetkan ingus pada bahunya. Dan seketika rasa hangat terasa disana.

Chaeyoung masih sesenggukan, dan kini mengangkat wajahnya menatap Yeri.

"Yeri-ya.. hiks.."

Yeri tersenyum tulus kali ini, tangannya bergerak mengusap air mata pada wajah gadis itu. Juga membereskan rambutnya yang berantantakan.

"Adikku, pasti baik-baik saja kan?" Chaeyoung bertanya, berusaha menahan agar tangisnya berhenti.
Tak menjawab, namun Yeri mengangguk yakin.

Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang