Jennie menghela nafas lirih, saat ini gadis bermata kucing itu sudah berada di kelasnya. Tadi, tak berapa lama setelah Jisoo dan Chaeyoung meninggalkannya, bel kembali berbunyi pertanda waktu istirahat telah berakhir.
Gadis itu terlihat lemas dan lesu, dan Irene yang di sampingnya kemudian bertanya.
"Jennie-ya, kau belum makan siang?,"
Jennie menoleh dan segera memberikan senyum tipis.
Seketika gadis itu teringat akan ucapan Jisoo, tentang Irene yang memanfaatkannya.
"Hahh..."
Jennie menghela nafas pelan, bagaimana bisa gadis yang perhatian padanya kini memanfaatkannya? Rasanya tidak mungkin. Sepertinya ucapan kakaknya itu salah.
"Tidak sempat,"
Irene terkekeh, tentu saja ia tau jika Jennie belum makan siang. Makannya sebelum masuk ke dalam kelas, Irene lebih dahulu membeli Sandwich dan air mineral.
"Ini, makanlah. Kau terlihat lemas,"
Jennie terlihat ragu, namun apa salahnya juga dia terima. Dia lapar, dan kini Irene berbaik hati memberikan makanan untuknya.
"Gomawo,"
"Segeralah makan, sepertinya Guru akan segera datang."
Jennie mengangguk dan mulai memakan perlahan Sandwich strawberry itu, Irene memperhatikan dari samping dan Jennie tak sadar jika gadis di sampingnya tersenyum sangat tipis.
"Mian, Jennie-ya..."
***************
"Eonnie, neo gwaenchana?,"
Lisa bertanya dan memegang bahu Chaeyoung.
"Memangnya aku kenapa?"
Chaeyoung tersenyum tipis dan balik bertanya.
"Kau terlihat murung,"
Chaeyoung terkekeh pelan dan mengusap pipi Lisa. Gadis itu mengatakan baik-baik saja, dan Lisa hanya menganggukinya meski yakin jika kakaknya itu tidak benar-benar baik-baik saja.
Tak berapa lama seorang guru pria memasuki kelas mereka, dan pelajaran pun di mulai.
Guru pria itu bernama Kim Namjoon, ia adalah salah satu guru favorit murid.
Selain usianya yang terbilang masih muda, Namjoon juga memiliki wajah yang tampan. Bahkan menurut rumor, Namjoon baru saja menyelesaikan kuliahnya di Harvard Univ dan mendapat nilai sempurna. Magna Cum Laude.
Pria itu mengajar dalam beberapa pelajaran, bahkan menurut rumor yang lainnya Namjoon seharusnya mengajar di Universitas dan mengajar mahasiswa. Namun pria itu memilih menjadi guru SMA, entah apa alasannya.
Menit terus berjalan, dan suasana dalam kelas itu begitu damai karena mereka tengah fokus mendengarkan sang Guru yang menjelaskan dengan begitu rinci dan mudah di fahami.
Lisa menulis beberapa yang menurutnya harus ia tulis, berbeda Chaeyoung. Gadis berambut merah panjang itu terlihat hanya menatap kosong ke depan, hingga tak berselang lama tepuk tangan terdengar bersahutan hingga membuat Chaeyoung tersentak kaget.
"Jadi, apakah kau mengerti. Nona Chaeyoung?,"
Chaeyoung mengerjap bingung, ia menatap Lisa yang kini menatapnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kemudian ia alihkan wajahnya ke depan, dan mendapati guru berkacamata itu menatapnya dengan senyuman seperti biasanya.
"Mianhae Ssaem,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
General Fiction[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...