40. Danger

6.1K 740 133
                                    

"Hai Eonnie..."

Yeri menahan nafas dan membelalakan mata, suara dari belakang tubuhnya membuat dirinya terdiam dan mulai takut.

Sebuah tangan tersampir di bahunya, seketika ia menghembuskan nafas lalu memejamkan mata.

"Kau mencoba menghindar, huh?"

Mina tersenyum mengejek, kini ia berdiri di hadapan kakak sepupunya yang memejamkan mata ketakutan.

"Ikut aku."

Yeri tersentak saat Mina tiba-tiba menarik tangannya, mencoba melawan namun Mina lebih dulu menamparnya cukup keras.

"Diamlah, atau kau akan mati!"

Yeri takut, baru kali ini ia mendapat kekerasan seperti ini. Di tambah Mina yang melakukannya, ia tak menyangka gadis itu akan berubah menjadi mengerikan seperti ini.

Dan Yeri menyesal karena meminta Ayahnya untuk menurunkannya tadi agak jauh dari area sekolah.

Mina kembali menyeret Yeri, dan ia bawa ke tempat agak jauh dan sepi dari anak-anak sekolah.
Mina memakai pakaian serba hitam, juga topi yang hampir menutupi setengah wajahnya. Gadis itu berjaga-jaga, karena jika tanpa penyamaran mungkin ia akan ketahuan.

Mina terus menyeretnya masuk ke dalam gang sepi, masuk sedikit lebih dalam. ada beberapa tumpukan sampah dan kardus bekas kini di sekitarnya.

Gadis itu berhenti dan menatap sekitar, dirasa aman ia segera mendorong tubuh Yeri kebelakang sehingga menabrak dinding.

Bruk~

"Awh.."

Yeri meringis saat sikutnya terantuk tembok, dan Mina langsung menghimpit Yeri dengan sebelah tangan agar tak bisa bergerak kemanapun.

"Dengarkan aku,"

Sebelah tangan Mina mencengkeram dagu Yeri, ia berucap dengan nada dingin. Yeri menatap mata Mina, dan ia tak bisa melihat apapun selain ada aura dendam dari pancaran mata gadis itu.

"Jika sekali lagi kau mengabaikanku, atau tak menuruti perintahku, aku akan benar-benar akan membunuhmu. Tidak peduli kau siapa, karena saat ini kau dan aku bukan siapa-siapa lagi."

Yeri meringis, cengkeraman Mina menguat.

"Kau hanya perlu memberitahuku informasi tentang mereka, hanya itu. Tapi kenapa seperti sangat sulit?"

Yeri menggeleng, gila saja ia menuruti Mina. Otaknya masih waras untuk melakukan itu, bagaimana bisa ia membantu penjahat yang akan melukai Sahabatnya dan keluarganya.

Mina mendecih, lalu menjauhkan tangannya dari wajah Yeri.

"Kau menolak? Apa--"

Drttt~ Drttt~

Ucapan Mina terhenti saat mendengar nada dering juga getaran dari saku seragam Yeri.

Seketika senyuman Mina mengembang, berbeda dengan raut wajah Yeri yang memucat. Berharap yang menghubunginya kini bukanlah orang yang ia fikirkan.

Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang