Jisoo mendongak saat ada seseorang di hadapan bangkunya, dan setelahnya Jisoo berdehem tak peduli kemudian kembali fokus membereskan bukunya.
"Soo-yaa.." itu suara Jennie, dan barusan memanggil kakaknya tanpa embel-embel Eonnie seperti biasa.
"Mwo?" Jisoo berucap namun tanpa menatap sang adik.
"Naneun...."
"Kenapa?," Jisoo kini menatap Jennie yang tak melanjutkan ucapannya.
Jennie malah terkekeh, dan hal itu membuat Jisoo mendengus pelan."Naneun...Solo.."
"Aku bahkan sudah tau, kau ini Solo sejak masih embrio!,"
Jennie terkekeh melihat wajah kakaknya ini, Jisoo akan terlihat menggemaskan jika sedang kesal.
Jennie bergerak dari hadapan Jisoo dan kini duduk di kursi sampingnya, tempat Seulgi. Dan sepertinya Seulgi sudah pergi beberapa waktu lalu sebelum kedatangan Jennie.
"Sudahkan? Ayo,"
Jennie berkata saat melihat Jisoo sudah menutup ranselnya.
"Kemana?," Jisoo bertanya dengan wajah bingung, dan seketika Jennie mendengus pelan.
"Kau lupa? Kita harus menjemput dua anak nakal itu makan siang eon."
Jisoo menepuk dahi pelan.
"Aku lupa,"
"Ckk, yasudah ayo."
Jisoo mengangguk dan beranjak dari kursinya, ia meraih lengan Jennie.
Sepanjang jalan, keduanya berbincang ringan. Hingga tak berapa lama Jisoo bertanya dengan nada serius."Jennie-ya, ada yang ingin aku tanyakan."
Jennie menoleh sebentar kemudian mengangguk dan menjawab.
"Tentang apa?,"
"Kudengar di kelasmu tadi ada keributan, teman sekelasku melihat jika anak kelasmu berada di luar dan katanya hanya ada kau di dalam kelas dengan Irene. Kalian bertengkar?,"
Jennie menghembuskan nafas pelan, gadis bermata kucing itu ragu. Apakah ia harus jujur pada Jisoo tentang apa yang terjadi, dan hal lain yang dirinya ketahui.
"Kami tidak apa-apa, hanya kesalah fahaman kecil."
"Begitukah? Tapi kenapa aku tidak yakin,"
Jennie merangkul bahu kakaknya erat dan tersenyum lebar.
"Tak usah di fikirkan, sebaiknya kita segera menemui mereka. Bisa-bisa mereka mengomeli kita karena terlambat."
Jisoo tersenyum dan mengangguk saja, meski tak dipungkiri jika kini kepalanya di penuhi fikiran tentang Jennie yang sepertinya tidak berkata jujur.
"Hmm, kajja.."
Tak berapa lama mereka pun akhirnya sampai di kelas Chaeyoung dan Lisa, namun ternyata kedua adiknya itu sudah pergi menuju kantin terlebih dahulu. Tak ingin membuang waktu lagi, keduanya segera berjalan cepat menuju kantin.
Jisoo bahkan sudah was-was, pasti kedua adiknya itu akan mengomeli mereka.
Jennie sendiri tampak biasa saja, gadis itu akan menjelaskan mengapa mereka terlambat. Berharap kedua adiknya tidak marah.
Langkah demi langkah terlewati, akhirnya dua gadis cantik itu sampai.
Kantin saat ini terlihat ramai, namun meski begitu mereka langsung bisa melihat kedua adik manis mereka tengah menikmati makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
Genel Kurgu[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...