34. Painfull

7.8K 876 106
                                    

Chaeyoung mematung, menyaksikan betapa mengenaskannya Lisa.
Botol minuman yang sedari tadi ia bawa, kini sudah terjatuh tepat di depan kakinya.

"Lisaku?,"

Air mata gadis itu turun, bibirnya bergetar kala dadanya terasa begitu sesak.

Jisoo dan Jennie berlalu, mereka terlalu kalut akan Lisa dengan tergesa meninggalkan tempat jahanam itu. Keduanya juga sepertinya tak menyadari akan adanya Chaeyoung disana, gadis itu menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan tubuh yang bersandar lemas pada dinding.

Melihat adiknya, Chaeyoung hampir tak percaya. Tubuhnya bergetar, dan suara isakan pun mulai terdengar.

"Andwae... Lisa..."

Chaeyoung berdiri dengan tertatih, kakinya sangat lemas.
Irene Nayeon dan Mina, mereka masih terdiam di dalam sana. Dan Chaeyoung tak peduli, saat ini ia harus menyusul kakak-kakaknya.

Saat gadis itu keluar dari toilet, terlihat banyak sekali siswa yang berkerumun. Mereka mengabaikan bel yang berbunyi, pertanda jam pelajaran kembali di mulai.

"Chaeng-ah!,"

Chaeyoung mengabaikan panggilan Yeri, gadis itu terus berjalan dan mengabaikan beberapa orang yang bertanya-tanya padanya.

"Chaeng...."

Yeri memegang bahu sahabatnya erat, hingga langkahnya pun terhenti. Namun Chaeyoung enggan berbalik, dan Yeri merasakan jika tubuh sahabatnya itu semakin bergetar.

"Chae--ehh!,"

Yeri terkejut saat Chaeyoung tiba-tiba meluruh ke lantai, tangisan kerasnya membuat orang-orang menatap ke arah mereka.

Gadis bermarga Kim itu semakin panik, pasalnya tangisan Chaeyoung tak juga berhenti melainkan malah semakin keras.

"Eottokhae Yeri-ya? Uri Lisa... hiks.."

Yeri memeluk erat tubuhnya, memberikan usapan lembut pada punggungnya.

"Geogjongma, adikmu pasti baik-baik saja."

Chaeyoung menggeleng, ia benar-benar tak yakin jika adiknya itu baik-baik saja.

Hingga beberapa saat berlalu, suara  bising di sekitarnya kembali terdengar. Yeri melepas pelukan mereka karena Chaeyoung sepertinya mulai tenang.

"Igeo! Bukankah itu Irene?,"

"Eoh, Mina? Ommo Nayeon Sunbae?,"

Mendengar nama-nama sialan itu, Chaeyoung bergegas berdiri. Matanya memerah dengan darah yang berdesir di seluruh tubuh.

Dengan tangan terkepal erat di samping tubuhnya, ia mulai berjalan. Dan orang-orang disana langsung menyingkir, membiarkan gadis dari keluarga konglomerat itu membelah jalanan.

"YAAK SEKKIA!"

Irene Nayeon dan Mina mendadak mematung, keringat dingin mulai membanjiri leher mereka. Mina sampai kesulitan menelan ludah, saat suara ketukan sepatu pada lantai dari belakang mereka itu terasa seperti detik-detik datangnya maut.

Tuk-tuk!

Suara ketukan sepatu itu tak terdengar lagi, namun mereka bisa merasakan ada aura berbahaya di belakang mereka kini.

"Sialan."

Nayeon berbalik dengan tubuh bergetarnya, di ikuti Irene dan Mina yang sudah sangat pias.

Ucapan Chaeyoung sarat akan amarah, matanya berkilat-kilat menatap tiga gadis yang ia labeli gila itu.

"C-chae--"

Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang