"Sepertinya, Jennie sedang banyak fikiran. Vertigo-nya kembali kambuh dan membuatnya seperti ini,"
Jongki menjauhkan ujung Stettoscop dari tubuh Jennie, lalu menatap ke-4 orang yang kini berdiri di hadapannya.
"Tapi tak apa, dia akan segera membaik setelah ini."
Lisa menghembuskan nafas lega di samping Chaeyoung, dan Chaeyoung tersenyum kemudian mengeratkan lengannya yang mengalung di lengan sang adik.
"Tidak ada yang serius, Jongki-ah?,"
Jongki menggeleng dengan senyum khasnya, menenangkan Minyoung yang bertanya khawatir.
"Tidak ada Noona, Jennie akan baik-baik saja."
Minyoung tersenyum tipis, setidaknya kondisi Jennie tidak seburuk yang dia kira. Tangan yang masih terpasang infus itu, ia genggam dengan hati-hati kemudian mengecupnya lembut.
Gadis bermata kucing itu, sejak kecil memiliki daya imun yang lemah.
Bahkan Dokter yang menangani kelahirannya waktu itu mengatakan, jika Jennie terlahir dengan fisik yang lemah.Dan benar saja, saat usianya menginjak 1, 2 tahun, Jennie selalu sakit-sakitan. Menjadikan Shin hyuk dan Minyoung memberikan perhatian lebih pada putri keduanya itu.
Namun meski demikian, Jisoo dan Chaeyoung tetap mereka prioritaskan sehingga tidak menyebabkan ada rasa iri diantara mereka.
Dengan seiring waktu berjalan, kondisi Jennie mulai membaik meski saat awal masuk sekolah gadis itu tiba-tiba di serang rasa panik berlebihan. Yang mana akan timbul saat di tempat ramai dan bising.
Panic Attack-nya sudah mulai membaik setelah mulai bersekolah, namun jika ada yang berteriak atau mengejutkannya maka Jennie akan refleks mengejut hingga membuat dadanya berdebar dari ukuran normal.
Hingga saat memasuki sekolah menengah awal, Jennie terkena Vertigo atau pusing yang terasa seperti berputar-putar. Bersebab karena gadis itu terlalu tekun belajar dan mengabaikan rasa lelah, hingga jatuhnya memaksakan diri karena ingin seperti Kakaknya. Jisoo.
Klek~
Shin hyuk memasuki ruangan, karena beberapa waktu lalu ia harus mengurus administrasi juga menerima beberapa panggilan dari orang penting.
"Bagaimana Jennie?"
"Vertigo-nya kambuh." Minyoung menjawab dengan senyum tipis.
Pria beranak 4 itu mengangguk dan berdiri di samping sang istri."Baiklah, nanti aku kemari lagi. Ada beberapa pasien yang harus ku tangani,"
"Gomawo Jongki-ah."
Song Jongki mengangguk kecil kemudian beranjak dari sana, Chaeyoung pun mengajak ayahnya untuk duduk di sofa.
"Appa, bukankah akhir pekan nanti akan ada acara di Mansion kita?" Chaeyoung bertanya saat mereka sudah duduk di sofa ruangan itu.
"Majja, Dinner Family. Seperti biasa"
Shin hyuk menyurai rambut merah putrinya yang sedikit berantakan itu.
"Abeoji dan halmeoni akan datang kan? Aku merindukan mereka."
Shin hyuk tersenyum kemudian mengangguk, menjawab mereka pasti akan datang. Dan wajar saja Chaeyoung merindukan dua orangtua itu, sudah hampir 1 bulan lebih mereka tak berkunjung.
Oh iya, yang di maksud kakek dan Nenek ialah Lee Byung Jae dan Lee Taeyeon.
Karena Ayah ibu mereka, atau Lee Jae Wook dan Hwang Eralda telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
General Fiction[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...