Bogum memegangi kedua lututnya yang terasa lemas karena terus berlari tanpa henti, ia kehilangan jejak Nona mudanya. Bogum kembali berlari tak tentu arah, jantungnya berdebar keras karena takut terjadi sesuatu pada Nona mudanya itu.
Bogum selalu bertanya pada orang- orang, mana tahu mereka melihat Chaeyoung. Namun jawaban yang didapat membuatnya kecewa.
"Chaeng-ah, neo eodisseo?"
Tak memperdulikan rasa lelahnya, Bogum kembali beranjak mencari dimana gerangan Nona mudanya berada kini. jika terjadi sesatu pada Chaeyoung, ia tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.
Sementara itu di tempat tak jauh dari Bogum berdiri tadi Chaeyoung terlihat mengipas-ngipas wajahnya menggunakan sebelah tangan, cuaca siang ini cukup terik dan mampu membuatnya kepanasan.
Sedangkan gadis kecil disampingnya itu hanya diam karena permen kapasnya sudah habis dan ia juga memperhatikan tingkah Chaeyoung yang menurutnya aneh.
"Eonnie, kepanasan?"
Ucapan gadis kecil itu membuat Chaeyoung terdiam dan kini menatap gadis itu dalam.
"Mwo? Kau memanggilku apa?"
Gadis itu mengerjabkan mata bulatnya "Eonnie Rosé, Cantik seperti bunga mawar. Kekeke"
Chaeyoung yang pada dasarnya hatinya lembut. hanya karena sebuah panggilan dan ucapan polos gadis kecil itu bisa membuat hatinya tersentuh, hatinya menghangat bahkan Matanya berkaca-kaca.
Eonnie, sebuah keinginan yang seolah mendapat kepastian.
"Eoh, panggil aku Eonnie aku suka"
"Hmm, tentu Rosé Eonnie"
Gadis kecil itu mengangguk dan tersenyum lebar, memperlihatkan giginya yang terlihat rapi dan putih bersih. Juga mata bulatnya yang tertutup karna terlalu lebar tersenyum. Chaeyoung yang tadinya ingin memberitahukan namanya mendadak lupa saat melihat gadis itu tersenyum.
"Ommo.. kenapa kau sangat menggemaskan?"
Chaeyoung tak bisa menahan tawanya kala melihat ekspresi lucu gadis itu, si gadis kecil ikut tertawa. dan berakhir mereka tertawa bersama ditengah panasnya sinar matahari.
"Oh iya, namamu siapa?"
Gadis kecil itu terlihat mengernyit dan menggeleng pelan.
"Tak tau Eonnie, aku tak punya nama. tapi orang-orang memanggilku Gadis miskin" Ucapan polos itu mengalir begitu saja, namun tak ada kesedihan saat ia mengucapkannya, membuat Chaeyoung sendiri merasa iba.
"Ahh kalau begitu, orang tuamu dimana?"
"Tidak tau Eonnie, dari bayi aku bersama Halmeoni"
"Sekarang dimana Halmeoni-mu? Mengapa kau bermain sendirian huh?" Chaeyoung penasaran kembali bertanya.
"Dia sudah pergi, dan saat ini aku tidak sedang bermain Eonnie" jawab gadis itu sembari tersenyum lebar.
"Pergi? pergi kemana?"
"Dokter bilang Halmeoni meninggal, dan tak akan bisa bersamaku lagi Eonnie"
Chaeyoung menutup mulutnya tak percaya, gadis kecil ini hidup sendirian setelah kematian neneknya. dan kini tak ada yang memperdulikannya seorang pun,
Chaeyoung ingin menangis karena dadanya terasa sesak."Sekarang kau tinggal dimana?" Chaeyoung bertanya dengan nada sedikit bergetar.
"Dimana saja Eonnie, rumah nenek tak ada lagi karena di jual untuk membayar obat Nenek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficción General[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...