Empat hari kemudian, dan selama itu pula menurut Jisoo dan Jennie terasa sangat lamban. Berbeda dengan Lisa dan Chaeyoung yang merasa biasa-biasa saja.
Terlebih Jisoo, sudah selama ini pula dirinya tak berinteraksi dengan Seulgi meski duduk satu bangku.
Seulgi belum ada tanda-tanda akan mendekati Jisoo, membuat Jisoo sendiri pasrah. Ia tau hal ini bukanlah pilihan mudah bagi Seulgi. Tapi Jisoo yakin jika Seulgi tak akan mengecewakannya.
Lisa juga tak lagi mendapat gangguan selama beberapa hari bersekolah, ia bersyukur untuk itu. Dan bagaimana bisa ia mendapat gangguan jika keempat kakaknya selalu bersamanya setiap waktu. Sekalipun ketoilet, mereka akan tetap menunggui Lisa.
Mereka berempat kini sedang berada di Taman belakang Sekolah, hari ini Free Class. Para guru sedang mengadakan rapat untuk ujian akhir semester mendatang. Tentunya Jisoo akan lulus sebentar lagi dan meninggalkan ketiga adiknya, sebelum itu terjadi Jisoo harus meluruskan sesuatu. Menyangkut tentang Lisa.
"Aku merasa aneh dengan kalian, sepertinya akhir-akhir ini wajah kalian lesu dan tidak bersemangat. Waeyo Eonnie?"
Pertanyaan Chaeyoung membuat Jisoo dan Jennie kini menatapnya, Lisa masih betah memejamkan matanya dan berbaring di paha Jennie yang tengah selonjoran santai di rumput.
"Aku sibuk belajar," Jisoo menjawab singkat. Chaeyoung mengangguk, dan ia mulai beralih menatap Jennie.
"Dan kau, Eon?"
"Aku sedang ada masalah dengan Irene"
Jennie menghela nafas pelan, namun tangannya tetap bergerak mengusap kepala Lisa di pahanya.
Lisa sedikit tersentak mendengar jawabannya kakaknya, namun Jennie sepertinya tak menyadari hal itu."Pantas saja, aku tak melihat kalian bersama akhir-akhir ini. Apakah, kalian bertengkar?"
"Entahlah,"
Jennie menghela nafas lagi, bahunya menurun dengan bibir mengerucut. Lisa yang tiduran di bawahnya tersenyum simpul.
Lisa beranjak duduk, tangannya menangkup pipi Jennie yang sama berisinya dengan Chaeyoung. Membuat bibirnya semakin mengerucut.
Jisoo dan Chaeyoung tertawa, Lisa terus menguyel-nguyel pipi Jennie. seolah pipinya itu Squishy, Jennie memelototkan matanya dan tangannya memegangi tangan Lisa kemudian menurunkannya dari pipinya.
"Kau membuat pipiku panas, Lisa-ya."
Lisa terkikik, dan melepaskan tangannya dari genggaman Jennie.
Jisoo dan Chaeyoung malah jahil dengan menusuk-nusuk pipi gembul Jennie."Appo..."
Lirihan Jennie membuat Lisa tersadar, ia melihat pipi Jennie memerah dan merasa sedikit bertambah besar.
Cuph~
Cuph~
Lisa terkekeh setelahnya, Jennie memegangi kedua pipinya yang baru saja di cium Lisa.
"Mian, aku membuat pipimu memerah dan sedikit..
..membesar... ahahahah..."
"Yak!"
"Eonnie geli!.. hahahah.."
Lisa tertawa kegelian karena Jennie menggelitiknya, Jisoo dan Chaeyoung entah kenapa tiba-tiba diam. Mereka terlihat menatap Lisa dengan raut sedih.
Jennie yang merasa kasihan karena melihat sang adik kelelahan segera menghentikan aksinya.
"Eonnie, jahat ...hahh...sekali.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficção Geral[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...