Lisa menggenggam erat teralis besi itu, hawa balkon Mansion terasa sangat dingin sekarang bahkan ia mengabaikan tubuhnya yang kedinginan karena hanya memakai baju tidur tipis.
Ia terbangun pukul 11 malam, mimpi barusan membuatnya terjaga dan tak bisa lagi tidur.
Jika melihat ke atas sana, bintang seolah sengaja di taburkan juga Bulan yang terlihat malu-malu bersembunyi di balik awan.Senyum tipis itu tercipta, dan Lisa merasa ada kekosongan dalam hatinya.
"Halmeoni, Mianhae.."
Lisa menutup matanya dan menikmati semilir angin yang seolah mengusap lembut wajahnya, ia sedang teringat dengan sosok Nenek yang dulu merawatnya.
Jika bukan karena mimpinya, mungkin ia tak akan lagi menyebut nama itu. Baru saja ia bermimpi bertemu dengan Nenek itu, dalam mimpinya ia bisa merasakan pelukan hangat sang Nenek yang biasa ia dapatkan saat masih kecil dulu.
Masih teringat jelas bagaimana tangan lembut itu mengusap kepalanya, juga suara halus yang sangat ia rindukan selama ini.
"Nenek senang karena cucuku yang cantik ini bahagia, gadis malang ini jatuh ke tangan yang tepat.
Mianhae, Nenek harus pergi lebih dulu tanpa bisa melihatmu beranjak dewasa. Tapi percayalah, nenek akan selalu melihatmu dari sini..."Air mata Lisa jatuh tanpa permisi, ia tersenyum di balik tangis kecilnya. Juga merasa berdosa karena bisa-bisanya melupakan sosok paling berjasa dalam hidupnya itu, mungkin jika Nenek itu tak ada dirinya entah ada di mana sekarang. Entah masih hidup, entah tidak.
Lisa berfikir, jika musibah yang menimpanya kini adalah salah satu teguran dari Tuhan.
Ia terlalu terlena karena merasa sudah bahagia dan melupakan orang yang sangat berjasa itu, menjadikan dirinya merasa semakin buruk karena tak hanya membuat keluarganya khawatir mungkin Neneknya itu sedih karena telah ia lupakan begitu saja."Sedang apa disini?"
Lisa merasakan seseorang memeluknya dari belakang, suara serak karena bangun tidur itu membuat Lisa malah terkekeh.
"Masuklah, disini sangat dingin."
Lisa tetap diam, ia semakin merasa jika pelukan Chaeyoung semakin mengerat. Ia membiarkannya saja, ia juga merasa tenang karena pelukan kakaknya ini.
"Eonnie,"
"Hmm?"
"Aku ingin bertemu Halmeoni.."
Chaeyoung memang tidur dengan Lisa malam ini, ia terbangun saat Lisa sudah tak ada di sampingnya. Dan ia pun menemukan sang adik tengah berdiam di balkon sendirian, ia tak tau apa yang Lisa lakukan makannya ia segera menghampirinya.
Ia tak menyadari jika adiknya itu tengah menangis tadi, dan permintaan Lisa membuat kantuknya seketika hilang.
Ia cukup terkejut karena Lisa tiba-tiba ingin bertemu dengan Nenek yang mengurusnya dulu, beberapa tahun ini mereka tak pernah lagi menyinggung tentang Nenek itu.
"Kita akan bertemu dengannya besok, Lisa-ya..."
Chaeyoung bergumam dan mengecup kepala Lisa kilas, ia mengajak adiknya itu agar kembali ke kamar. Dan sesampainya di sana mereka kembali tidur dengan selimut tebal yang membungkus tubuh mereka.
"Jaljayo Eonnie, gomawo..."
.
**************Meja makan sudah terisi penuh, Lisa kali ini duduk di samping Jisoo karena kakaknya itu yang menyuruhnya.
Chaeyoung tak menolak karena sudah puas semalaman bersama Lisa tadi. Kek apa bae👉👈☻.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficțiune generală[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...