Gue mengerjapkan mata gue, menetralkan cahaya yang masuk ke Indra penglihatan gue.
Bau obat-obatan. Gue liat sekeliling, ini ruang UKS. Gue merubah posisi gue menjadi duduk. Kepala sama perut gue sakit bener.
"Sshh" ringis gue sambil memijit pelipis gue.
"Udah bangun?"
Gue ngeliat ke arah suara tadi. Disamping gue udah ada kak Dev. Kapan dia ada disini?
Gue mengangguk. Masih pusing, sakit juga perut gue. Mager ngomong.
"Apa yang dirasain?" Tanya kak Dev.
Gue ngelirik kak Dev. "Sakit kepala, sakit perut juga," ucap gue.
"Udah sarapan?" Tanya kak Dev lagi.
Banyak tanya.
Gue menggelengkan kepala. "Belum."
Kak Dev menghela nafasnya. Setelah itu dia keluar dari UKS.
Sabar Leta sabar. Orang sabar di tampolnya lebih gampang. Eh? Salah ya?
Tanpa peduli gue baringin diri ke brankar lagi. Sakit bener perut gue.
Tapi, gak lama pintu UKS kebuka lagi. Gue liat kak Dev masuk sambil bawa plastik berwarna putih.
Apa isinya? Semoga makanan amin.
"Nih," kak Dev ngasih kantong plastik warna putih itu ke gue.
"Apa?"
"Bubur, buruan makan," ucap kak Dev.
Alhamdulillah, pacar gue perhatian.
"Emm, makasih," kata gue.
Kak Dev mengangguk. Lalu mengambilkan segelas air hangat dari dispenser yang disediakan di UKS.
Kak Dev membuka lemari yang isinya terdapat bermacam-macam obat-obatan.
Gue merhatiin kak Dev yang fokus milih obat.
Kak Dev ngelirik gue, "kenapa?"
"Eh? Enggak. Kenapa kak Dev yang ngerawat? Harusnya kan ini tugas dari penjaga UKS?" Tanya gue penasaran.
Kak Dev gak ada niatan buat ngejawab kek nya, soalnya dia masih fokus cari obat.
"Kepala lo sakit?" Tanya kak Dev lagi.
Gue mengangguk. "Perut gue juga sakit."
Kak Dev mengerutkan dahinya. "Lo mau-"
Gue menggeleng. "Enggak, Gak tau perut gue sakit," ucap gue memotong pembicaraan kak Dev. Plis gue lagi makan bubur, kalo kak Dev ngelanjutin omongannya yang ada gue gak nafsu makan.
Kak Dev mengangguk. "Tunggu sebentar."
Kak Dev keluar lagi dari ruang UKS. Gue makan buburnya dengan tenang.
Gak lama seorang perempuan masuk ke ruang UKS. Mungkin penjaga UKS nya.
Perempuan itu tersenyum. "Kamu sakit kepala?" Tanyanya.
Gue mengangguk.
Kenapa cuma ditanya-tanya doang si!
"Perut kamu juga sakit?" Tanya nya lagi.
Oke gue mulai kesel. "Iya!"
Perempuan itu terkekeh sebentar. "Kamu lagi bulanan?"
Eh? Gue baru inget kalo gue lagi datang bulan.
Gue mengangguk. "Iya."
Perempuan itu gak ngejawab, lalu dia pergi ke lemari obat-obatan. Lalu kembali dengan beberapa obat-obatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL BE TOGETHER?
Teen FictionRank: #28 Romence dari 1,2k story [11 Desember 2020] #19 romence dari 1,19k story [13-14 Desember 2020] #15 Romence dari 1,34k story [06 Mei 2021] Cerita ini awalnya berjudul Kak Dev (kak OSIS) karena ada beberapa pertimbangan yang harus aku pertimb...