Chapter 22-Rendra?

262 14 2
                                    

HAII HAIIII!!!
HAPPY READING❤️

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
JANGAN JADI READER SILENCE:)

KAK DEV***{KAK OSIS}

Hari ini Dev akan pergi untuk jalan dengan Leta, karena kemarin ia janji pada Leta bahwa mereka akan jalan bersama. Itung-itung rayain keberhasilan ujian akhir semester mereka.

Dev berjalan keluar dari apartemennya, hari ini ia menggunakan mobil. Setidaknya jika mamanya Leta melihat, wanita setengah baya itu tidak akan terlalu takut untuk menyerahkan putrinya kepada Dev. Karena dengan Dev, Leta tidak akan susah-susah amat hidupnya.

Dev memasuki lift dan memencet tombol untuk mengarahkan kotak berjalan itu ke lantai dasar.

Namun pada saat dilantai 27 lift berdenting, dan seketika pintu lift terbuka, menampakkan seorang laki-laki dengan kemeja berwarna biru tua.

Laki-laki tadi sedikit mengernyitkan alis saat melihat Dev di dalam lift, namun kemudian setelahnya laki-laki itu masuk dan berdiri di samping Dev

Dev mengumpat dalam hati karena satu lift dengan laki-laki ini.

"Sepertinya lo bakal jalan, kemana?" Tanya laki-laki itu memecahkan keheningan di dalam lift.

"Bukan urusan lo," ketus Dev.

Laki-laki itu terkekeh, "iya bukan urusan gue, tapi kalo misalkan lo jalan sama Leta, gue rasa itu menjadi urusan gue," ujarnya.

Dev berdecak. "Urusin hidup lo aja Rendra, gue berhak atas hidup gue."

Rendra menatap sinis Dev. "Lo pikir, dari semua yang Lo lakuin, Lo bisa bebas dengan mudah? enggak! Itu gak adil bagi dia!" Sarkastik Rendra.

Dev menghela nafas, mau sekuat apapun dirinya mencoba membela, tetap saja yang salah adalah dirinya.

Ting!

Pintu lift terbuka, tanpa mengucapkan apapun Dev keluar dari lift, ia segera menuju ke basement apartemennya.

Segera Dev memencet tombol yang ada di kunci mobilnya, dan Dev membuka pintu mobilnya namun pada saat dirinya ingin masuk, bahunya ditahan oleh seseorang. Dev menengok.

"Mungkin kalo gue ungkap semuanya di depan Leta, dia bakal ninggalin lo," ujar Rendra tersenyum percaya diri.

Dev menghela nafas. "Gue gak ngerti dan gak tau apa mau lo, udah gue bilangin semuanya bukan karena gue sialan!" Dev menggeram tertahan. Emosinya hampir naik ke ubun-ubun.

Rendra menatap sinis Dev. "Sampai kapanpun gue gak bakal pernah percaya sama laki-laki breng-"

"Sebelum lo maki gue," Dev menghentakkan tangan Rendra yang ada di bahunya. " Lo ngaca terlebih dahulu, sebrengsek apa kalo lo ngomong semuanya sama Leta," ujar Dev dengan menunjuk wajah Rendra.

Rendra benar-benar dibuat naik pitam, hampir saja ia ingin meninju Dev jika Dev tidak berbicara kembali.

"Dan ingat sama lo! Leta gak ada sangkut pautnya dengan masalah ini."

Dev segera memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan Rendra yang berdiri dengan emosi yang hampir meletup.

"Sialan! Lo bakal bayar semuanya Dev Pradipta Putra!"

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang