Chapter 38-Kenalan

258 15 1
                                    

Gimana kabarnya??

Semoga selalu baik...

Di mulmed itu gambar restoran Mamma Rosy, btw itu dapet dari Mbah gugling:v

Jangan lupa vote dan komen ya^^

Leta berjalan menuju parkiran sekolah, ia sudah janjian dengan Zeno akan pulang bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta berjalan menuju parkiran sekolah, ia sudah janjian dengan Zeno akan pulang bareng. Namun karena tadi Leta harus ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang disuruh salah satu guru, jadilah Zeno menunggunya di parkiran.

"Lama amat," gerutu Zeno ketika Leta telah masuk kedalam mobil. Di dalam mobil bukan hanya ada Leta dan Zeno tapi juga ada Zino dan Naya.

Jika saat berangkat tadi Zino yang mengendarai mobil kini giliran Zeno yang kebagian tugas untuk menjadi supir. Sedangkan Zeno duduk di samping kursi pengemudi, lalu Leta dan Naya duduk dibelakang.

Mobil mulai berjalan meninggalkan halaman parkiran sekolah. Di perjalanan tidak ada yang berbicara hanya ada suara lagu yang diputar dari stereo mobil. Lagu tadi telah habis. Tergantikan dengan lagu baru, awal mula Leta menikmati lagunya, tapi entah kenapa lagu itu mulai mengusik pemikiran Leta. Sial! Lagu All we know-The Crainsmokers mengingatkan masa-masanya bersama Dev saat itu.

Wa're falling apart, still we hold together...
We've passed the end, so we chase forever...
Couse this all we know...
This feeling all we know...

Lirik itu... Leta tersenyum getir, memandang jalanan dari kaca mobil. Lihat, nyatanya, move on gak segampang mengucap kata move on dari mulut. Setiap kenangan sekecil apapun jika terulang dikehidupan pasti akan terkenang di memori ingatan. Di ingat-ingat, itu terakhir kalinya Dev dan dirinya jalan bersama, tidak tidak! Terakhir kalinya mereka berpisah saat ia akan pergi camping. Dan setelahnya baru bertemu di kafe malam itu. Singkat sekali hubungan yang mereka jalin. Namun goresan yang diberi begitu besar di hati Leta.

"Weh ngapa?"

Leta mengerjap, ia celingak-celinguk seperti orang bodoh, mencari keberadaan Naya dan Zino.

"Naya sama Zino turun duluan," Zeno yang mengetahui Leta kebingungan, segera memberitahu kepada Leta.

"Kan belum sampe rumah Naya? Terus Zino ngapain ikut turun?"

Zeno menyenderkan badannya di senderan kursi kemudinya. "Yaelah, kek gak tau kalo orang lagi bucin aja."

Leta mengangguk-ngangguk membenarkan ucapan Zeno. Orang bucin emang gak mau di ganggu.

"Ngapain Lo masih disitu?" Lirik Zeno dari kaca yang menggantung diatas mobil. "Mohon pindah ya mbak, gue bukan supir lo," lanjutnya.

Leta mendengus, dan dengan bar-bar nya Leta melangkah dari tengah-tengah, pembatas antara kursi pengemudi dan kursi penumpang yang disamping pengemudi.

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang