Rank: #28 Romence dari 1,2k story [11 Desember 2020] #19 romence dari 1,19k story [13-14 Desember 2020] #15 Romence dari 1,34k story [06 Mei 2021]
Cerita ini awalnya berjudul Kak Dev (kak OSIS) karena ada beberapa pertimbangan yang harus aku pertimb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dev memarkirkan mobilnya di pemarkiran SPBU terdekat. Ia lupa siang tadi ingin mengambil uang di ATM-nya. Kini Dev baru saja keluar dari tempat pengambilan uang yang berada di SPBU tersebut.
Dev berjalan menuju ke arah mobilnya terparkir. Namun saat ia ingin membuka pintu mobil, sebuah tangan menarik bahunya hingga membuat Dev membalikkan badannya secara kasar.
Dan tanpa perlindungan, satu pukulan terkena kewajah Dev.
Bugh
Bugh
Bugh
Dev tidak sempat mengelak hingga pukulan terakhir mengenai perutnya. Dev meringis kesakitan. Ia menatap orang yang melakukan itu semua. Dev mendengus saat melihatnya.
"Apaan?" Tanya Dev dengan santai.
Cowok itu sudah menatap Dev penuh emosi. "Gila lo! Kalo bosen sama Leta bilang gak usah ngilang kek pecundang."
"Siapa yang bilang gue ngilang?" Tanya Dev lagi, kini Dev sudah berdiri dengan benar namun terlihat jelas sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Kalo lo gak ngilang, terus selama hampir satu Minggu lo kemana aja bangsat?!" Tanya cowok itu dengan emosi.
Dev menghela nafasnya kembali. "Gue mau tunanga-"
Bugh
Bugh
"Shit!" Umpat Dev saat pukulan cowok itu kembali dilayangkan kewajahnya.
"Brengsek lo! Kalo lo udah punya cewek ngapain lo waktu itu minta gue buat kenalin Lo sama Leta?!" Sungut Zeno berapi-api.
Dev menatap Zeno. "Itu urusan gue sama Leta, kenapa jadi lo yang sewot?"
Zeno berdecih. "Menurut lo, dengan gue bertindak begini, apa maksud gue?!"
"Lo suka sama Leta," jawab Dev enteng.
"Tolol!" Maki Zeno. "Kalo gue suka sama Leta udah dari dulu dia gue pacarin!"
Dev mengangguk santai. "Terus?"
"Lo bicara seakan-akan gak ada hal apapun yang terjadi, jelasin semuanya sama gue!"
Dev berdecak. "Sialan, kalo gitu ngapain lo buat muka gue babak belur!" Gerutu Dev sebelum membuka pintu mobilnya dan memasuki mobilnya. Zeno yang mendengar hanya mengedikan bahunya lalu berjalan ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri.
*** Kini keduanya telah sampai di apartemen milik Dev, sebelum ke apartemen Dev Zeno memperhatikan apartemen Rendra yang berada di sebelah apartemen Dev.
