Rank: #28 Romence dari 1,2k story [11 Desember 2020] #19 romence dari 1,19k story [13-14 Desember 2020] #15 Romence dari 1,34k story [06 Mei 2021]
Cerita ini awalnya berjudul Kak Dev (kak OSIS) karena ada beberapa pertimbangan yang harus aku pertimb...
Chapter ini lanjutan dari chapter sebelumnya. Dan sambungan dari chapter 30. Dan chapter ini chapter terpanjang yang aku tulis
Jadi vote sebelum membaca dan komen setelah membaca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAK DEV***{KAK OSIS}
"Btw, Dev," panggil Della.
Dev melirik Della. Kini mereka berdua sudah duduk kembali di pinggiran kasur Dev.
"Cewek yang ada di gale-"
"Lo buka hp gue?" Tuding Dev.
Della cengengesan. "Awalnya mau ngecek sandinya doang ternyata masih sama kayak satu tahun yang lalu."
"Terus ngapain ke galeri?!" Tanya Dev nge gas.
"Yakan penasaran. Gayanya ada foto cewek, malah foto Luna gak ada."
"Brisik."
"Lo suka sama cewe lain ya?" Tanya Della sambil menunjuk-nunjuk Dev.
"Apa?"
"Cerita sihh."
"Ogah."
"Dev, cerita sini. Gue siap jadi temen curhat lo."
"Kok Lo nyebelin sih kak?" Tanya Dev dengan kesal.
"Yeh di baikin malah bilang nyebelin. Adek gak tau diuntung emang," rutuk Della.
Dev menghembuskan nafasnya. "Namanya Leta, awal gue suka sama dia pas masa MPLS dia di sekolah."
"Ohh, pandangan pertama pas MPLS," Della mengangguk-angguk paham. "Lanjut -lanjut?" Pintanya.
Dev mendelik sinis ke Della, apa Della tidak sadar bahwa dirinya telah memotong cerita Dev?
"Gue punya temen yang berteman baik juga sama dia. Seiringnya waktu temen gue bilang kalo dia tertarik sama gue. Dikelas pun dia ceritain gue, kata temen gue." Dev menjeda ceritanya, melihat Della yang berada disampingnya, sepertinya cewek itu masih setia mendengarkan cerita Dev.
"Gue akhirnya penasaran. Gue minta temen gue buat deketin gue sama dia. Dan ternyata berhasil. Gue nyambung sama dia. Gue kira itu hanya hal biasa aja. Tapi lama-kelamaan gue mulai nyaman sama dia. Gue kira rasa kek gini gak bakal tumbuh di diri gue tapi ternyata dia buat hidup gue berantakan. Tepatnya pas Rendra mulai ngajar di sekolah gue. Rendra mulai banyak ngancem." Jelasnya.
Della menatap adiknya. "Jadi, Lo terpaksa tunangan sama Luna? Bukan karena Lo ada perasaan juga sama Luna?" Tanya Della tak percaya.
"Perasaan gue ke Luna cuma sebatas sahabat. Tapi liat antusias dalam diri Luna pada saat orang tuanya mau jodohin gue sama dia, gue ngerasa gak tega. Dan ditambah kecelakaan enam bulan yang lalu, sampai buat dia koma dan akhirnya lumpuh. Menambahkan beban gue agar gue gak nolak kemauan keluarganya." Ucap Dev frustasi.
