Chapter 30- Dia Kembali

249 15 2
                                    

Rossa~Kepastian


[Jika kepastian yang sebenarnya menyakitkan, biarkan aku berada di kepastian yang tak menentu]

Putar lagunya sebelum membaca chapter 30 biar dapet feelnya pas baca:)

Okey, sebenernya lagu ini udah jadi soundtrack dari film ILY FROM 38.000 FT. Tapi di cerita ini gak ada ya yang copy paste dari cerita atau film orang lain. Aku ambil lagu ini karena pas sama chapter ini. Dan aku juga suka lagu lagu teh oca wkwk

Oke happy reading!!!

KAK DEV***{KAK OSIS}

Sudah hampir satu Minggu lamanya saat Leta kembali dari perkemahan. Dan selama itu juga Dev hilang bagai di telan bumi.

Ia ingin sekali menemui Dev namun Leta tidak tahu apartemen Dev karena Dev tidak pernah memberikan alamat apartemennya. Disini Leta makin sadar bahwa dirinya bukanlah orang yang penting dalam hidup Dev. Mungkin saja dirinya hanya dijadikan tempat singgah sementara untuk cowok itu.

Leta sedang duduk di meja belajarnya yang menghadap langsung kearah balkon yang hanya di batasi oleh pintu kaca. Ia melihat bintang bersinar di atas sana dari dalam kamarnya.

Terdengar suara pintu kamarnya terbuka Leta membalikkan badannya menghadap kearah pintu kamarnya. disana-diambang pintu kamar Leta, terlihat mama berdiri dan memberikan senyumannya.

"Leta," panggil mama.

"Iya ma?" Sahutnya.

"Mama minta tolong dong," ucap mamanya.

Leta mengernyitkan keningnya, tumben.

"Minta tolong apa ma?" Tanya Leta.

Mama tersenyum. "Mumpung belum terlalu malem, jalan bentar gih ke supermarket tolong beliin daftar bahan kue yang udah mama catet," ujar mama sambil menyodorkan secarik kertas yang berisi bahan kue yang ingin dibeli.

Leta mendengus. "Huh." Leta mengambil kertas itu dari tangan mamanya.

Mama melotot. "Mau gak?!" Tanya mama galak.

"Iya maa," sahut Leta dengan penekanan.

Leta memakai cardingan untuk menutupi tengtop warna hitam yang ia kenakan.

Mama memberikan uang berwarna merah sebanyak dua lembar.

"Masa pas-pasan ma, upah jalan donggg," protes Leta tak terima.

Mama mendelik. "Uang jajan kamu mana?"

"Beda ma!"

Mama mendengus. Lalu merogoh saku baju dasternya. "Nih cukup kan? Kalo gitu mah mama mending minta bantu sama mamang ojol aja," dumel mamanya.

Leta tersenyum menatap uang pecahan lima puluh ribuan itu. Mengabaikan dumelan dari sang mama. "Makasih mama," Leta langsung menghambur kepelukan mama.

"Ya ya, sana-sana buruan," usir mamanya. Leta mencebikkan bibirnya, lalu berjalan keluar kamarnya untuk pergi ke supermarket yang ada di depan perumahan. Tidak jauh dari rumah Leta. Karena rumah Leta berada di komplek awal jadi cukup berjalan kaki saja sampai.

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang