Rank: #28 Romence dari 1,2k story [11 Desember 2020] #19 romence dari 1,19k story [13-14 Desember 2020] #15 Romence dari 1,34k story [06 Mei 2021]
Cerita ini awalnya berjudul Kak Dev (kak OSIS) karena ada beberapa pertimbangan yang harus aku pertimb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari dua hari yang lalu, setelah kejadian di cafe itu mood Leta benar-benar hancur. Dan sekarang adalah malam Minggu lengkap sudah penderitaan hatinya Leta.
Katakan Leta cewek yang lebay, dari kemarin makan saja ia tidak bernafsu. Padahal mama dan papanya sudah menanyakan 'ada apa dengan dirinya', tapi Leta jawab hanya 'gak papa' ngagguk atau menggeleng. Seakan hilang suaranya.
Sampai saat ini Leta hanya mengurung dirinya, bahkan kemarin ketika Zeno berkunjung kerumahnya, ia abaikan sepenuhnya. Dan sekarang Leta baru sadar. Ia sudah jatuh, sekalipun berdiri hanya bisa dibantu orang yang membuatnya terjatuh.
"Hiks...hiks, sad banget sih gue," gumamnya dengan terisak lirih.
"Gila emang kak Dev mah."
"Huaaaa mama..." Rengek Leta di dalam kamarnya.
Ting!
Satu notif chat dari WhatsApp membuat Leta menghentikan isakannya. Leta mengambil hpnya. Berharap notif itu dari kak Dev dengan isi pesan, mohon-mohon minta balikan dengannya. Oke Leta halu.
Leta menggulir layarnya, lalu memencet icon aplikasi berwarna hijau itu. Dan terpampang lah satu chat yang masuk ke wa nya. Dengan nama kontak Pak Rendra.
Tanpa mau berfikir panjang Leta langsung membuka isi chat dari pak Rendra.
Pak Rendra: Malam ini jam tujuh malam. Saya tunggu.
Leta membuang nafasnya dengan kasar. Pemaksaan ini namanya. Gatau apa dirinya sedang galau begini.
Leta menghempaskan kasar hpnya. Mengabaikan chat tadi dari pak Rendra. Tapi kalau di pikir-pikir, pak Rendra mengundangnya ke alamat itu untuk memberitahu semuanya. Semua apa? Kelapa Leta berdenyut nyeri hanya untuk memikirkan masalah seruwet ini
Jadi, keputusan ada ditangannya. Tinggal pilih, pergi atau rebahan di kasur sambil nangis Bombay meratapi nasib.
Leta mengambil hpnya lagi, lalu menatap chat dari pak Rendra kembali. Dan Leta mengetikkan sebuah balasan untuk chat pak Rendra.
Letaa: Memangnya dari saya datang ke sana apa yang saya dapat?
Tidak harus menunggu berjam-jam, balasan untuk chat Leta segera terkirim.
