Chapter 41- Birthday Jesicca

242 15 0
                                    

Udah berapa hari aku gak publish cerita ini?

Jangan lupa vote dan komen!!

NOTE: JIKA ADA TYPO TOLONG TANDAI YA:)


NOTE: JIKA ADA TYPO TOLONG TANDAI YA:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ketika bel istirahat, Leta, Naya, Zeno dan Zino mereka menuju kantin.

Mereka sampai di kantin, mereka memesan semua pesanan mereka dan sekarang mereka sedang memakan pesanan mereka.

Dari tadi Leta masih menghindar dari Zeno dan Zino, Zeno sesekali melirik Leta yang sedang memakan baksonya.

Namun tanpa Leta duga Zeno sudah berada di sampingnya, itu membuat Leta menjadi kaget.

"HUAAA JANGAN DEKET-DEKET!!"

Sontak semua orang yang ada dikantin memandang Leta dengan tatapan aneh.

"Apaan sih Let, lebay," gerutu Zeno. "Lo ngapa sih? Gue punya salah ya?" Tanyanya.

Leta menggeser tubuhnya menjauh dari Zeno. "Enggak, jangan deket-deket gue," mohonya hampir merengek.

Zeno mengangkat satu alisnya. "kenapa?"

"Gah! Jauh-jauh!"

Zeno menghela nafas. Mungkin saja Leta sedang datang bulan makanya seperti ini.

"Lo pms?" Tanya Zeno lagi.

Leta menggeleng. "Enggak, ngapain lo tanyain gituan ke gue?" Tanyanya

"Ya sikap lo aneh. Gak biasanya," jawab Zeno sambil menyeruput minumannya.

Leta diam, dan dari situ tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Sebelum lima menit dari bel masuk berbunyi. Semua anak Nusa Bangsa mendapatkan notice grup dari line.

Dan ternyata itu adalah undangan pesta ulang tahun anak kelas sebelas. Namanya Jesicca, Leta kenal dengan kakak kelas itu, karena Jesicca gak kalah famousnya dari Dev dan yang lain. Ibaratnya Jesicca versi cewek untuk Dev.

"Lo bakal datang?" Itu pertanyaan dari Naya.

Leta mengedikkan bahunya. "Entah, mager gue."

Naya mengangguk. "Sama."

Dan bel masuk pun berbunyi, pelajaran dimulai.

Sampai tak terasa, pelajaran telah habis, bel pulang telah berbunyi. Artinya sekolahan sudah bubar.

Kini Leta berjalan sendirian di koridor. Leta berjalan sambil mendengarkan lagu di handset yang terpasang di kupingnya.

"WOY!"

"Anjir." Gumam Leta pelan. "Apaan?!" Leta melotot kearah Zeno. Jelas ia masih kikuk dengan spesies cowok.

"Lo kenapa sih anjir, bingung gue," dumel Zeno.

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang