Chapter 21-Kalung

266 16 3
                                    

HAPPY READING ALL❤️

MAAF KALO ADA TYPO.

MAKASIH YANG UDAH MAU SETIA BACA CERITA INI, SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, JANGAN JADI READER SILENCE

KAK DEV***{KAK OSIS}

Pagi ini gue siap-siap, gue pake T-shirt putih dan celana jeans berwarna hitam yang dipadukan sama sneakers warna putih.

Gue mempoles sedikit muka gue biar gak pucet-pucet amat. Dan terakhir gue pakai liptint sedikit di bibir gue. Siap.

Gue nunggu kak Dev di kamar, gue cek hp gue. Dan gak lama mama teriak dari bawah.

"Leta, Dev udah Dateng nih!"

"Iya ma tunggu sebentar," sahut gue.

Gue berdiri dan cek lagi penampilan gue, gue rapihin rambut gue yang gue biarin tergerai. gue ambil ikat rambut terus gue pasang dipergelangan tangan gue dan ambil tas selempang gue. Gue turun kebawah.

Dibawah sana udah ada pangeran yang nunggu asekk, pangeran Dev ehehe.

"Kak," sapa gue.

Kak Dev nengok ke gue terus dia liatin gue, dan dia ngangguk.

"Wah Dev mobil kamu baru?" Tanya mama yang dari luar gak tau dari mananya mah.

Dev menggeleng. "Enggak Tante, cuma jarang di pake," ujar kak Dev.

Mama mengangguk-ngangguk. "Jangan malem-malem pulangnya, dan jangan deket-deket amat, bukan muhrim!"

Gue mendengus denger ocehan mama, selama ini gue gak dengerin apa kata mama, gue peluk kak Dev terus, ya walau gue yang mulai.

"Iya maa," sahut gue. Dan gue sama kak Dev Saliman sama mama. Terus pamit pergi.

Gue sama kak Dev keluar dari rumah dan menuju halaman rumah gue. Disana terparkir mobil Ferrari warna hitam.

"Wah gila! Ferrari!" Pekik gue

"Norak," gumam kak Dev.

"Masih kedengeran," sahut gue. Dan kak Dev tersenyum geli ke gue, gue cemberut doang.

"Masuk," kata kak Dev.

"Bukain," pinta gue.

"Manja, punya tangan sendiri juga, buka sendiri," ujar kak Dev yang setelah itu ninggalin gue duluan buat masuk ke mobil.

Gue berdecak dan dengan terpaksa gue buka pintu mobilnya sendiri. Kenapa gak kayak di novel romence sih yang cowoknya selalu bukain pintu mobilnya buat ceweknya?

Blam!

Gue tutup pintu mobilnya kekencengan gara-gara kebawa emosi, gue liat Kak Dev kesamping disitu Dia udah natap gue horor bener. Iyalah Mobil kesayangan Dia gue perlakuin gitu. Gue nyengir doang.

"Sorry."

Kak Dev mendengus setelahnya ia menyalakan mesin mobilnya, Dan Kita mulai meninggalkan halaman rumah gue.

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang