Rank: #28 Romence dari 1,2k story [11 Desember 2020] #19 romence dari 1,19k story [13-14 Desember 2020] #15 Romence dari 1,34k story [06 Mei 2021]
Cerita ini awalnya berjudul Kak Dev (kak OSIS) karena ada beberapa pertimbangan yang harus aku pertimb...
~tiba-tiba kamu datang, saat kau telah dengannya... semakin hancur hatiku....
Jangan datang lagi cinta Bagaimana aku bisa lupa Padahal kau tahu keadaanya Kau bukanlah untukku...
Jangan lagi rindu cinta Ku tak mau ada yang terluka Bahagia dia, aku tak apa Biar aku yang pura-pura lupa...
Liriknya pas wkwk
Jangan lupa vote dan komen^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Leta, Naya, Zeno dan Zino berangkat ke sekolah menggunakan mobil milik Zino. Dan Zino sebagai supir, Zeno duduk di samping Zino sedangkan Leta dan Naya duduk dibelakang kursi penumpang.
Mereka sengaja pergi bersama karena semalam Naya menginap dirumahnya Leta sedangkan rumah Zino dan Zeno berdekatan dengan rumah Leta.
Leta masih setia bersandar di bahunya Naya. Enggan berbicara hanya menatap jalanan yang terlihat dari kaca mobil. Sebenarnya ia sangat-sangat tidak berniat ke sekolah. Padahal dirinya sempat untuk memiliki semangat belajar agar dapat dini- ah sudahlah! Lupakan! Leta enggan mengingatnya kembali. Hanya membuat sakit.
"Udah sampe!" Seru Zeno membuyarkan lamunan Leta.
"Eh? Sejak kapan nyampe?" Tanya Leta bingung.
"Sejak Zino ngebucin Naya haha!"
Zino mendengus mendengar ledekan Zeno. Sedangkan Naya hanya memutar kedua bola matanya. Naya sedikit khawatir, takut hubungannya tersebar ke penjuru sekolah. Zeno kan mulutnya gak bisa di saring kalo ngomong.
Kini mereka jalan beriringan, dengan Leta dan Naya di tengah-tengah, sedangkan Zeno dan Zino di pinggir kanan dan kiri masing-masing.
Sekolah telah dimulai. Semester kedua akan dimulai, dimana kelas sepuluh akan menuju kelas sebelas lalu kelas sebelas akan menuju kelas dua belas dan kelas dua belas akan berperang dengan soal ujian yang akan menentukan masa depannya mereka nanti.
Entah kenapa pada saat Leta melewati kelas XI IPS 1 seperti ada magnet yang menarik bola matanya untuk melirik pintu kelas tersebut. Dan lihat apa yang dilihat Leta? Dua orang keluar dari dalam kelas itu yang tak lain adalah Dev yang sedang mendorong kursi roda milik Luna. Dan Luna duduk diatas kursi roda tersebut.
Sekilas tatapan Dev dan Leta bertabrakan. Namun Leta segera memutuskan kontak mata yang membuat jantungnya berdebar aneh. Fix move on Let, cogan di dunia masih banyak!
