Chapter 27- Luna

243 17 1
                                    

HAI GUYS!!

JANGAN JADI READER NYIMAK. GAK BAIK!

BUDAYAKAN VOTE TERLIBIH DAHULU SETELAH MEMBACA SILAHKAN KOMEN😉

BTW KALO ADA TYPO TANDAIN YA:)

HAPPY READING!!!!!!!

KAK DEV***{KAK OSIS}

"ANJAY!! BAGUS BANGET!" Seru Zeno dengan menatap air terjun gunung pancar.

Byurrr

"Anying panas!" Teriak Nino setelah menceburkan dirinya di sungai itu.

Zeno terkekeh. "Dengerin instruksi makanya, karma kan lo!" Ujarnya yang masih terkekeh.

Nino mendengus di dalam sana. "Sini Zen buruan nyebur, anget-anget enak jadi ngebayangin Dinda," Nino menatap Dinda yang masih diatas dengan membawa kamera Canon yang ia gantungkan dilehernya.

Dinda mendelik tajam ketika Nino memasang wajah mesumnya. "Gue gak mau jadi bahan otak mesum lo ya!" Ketus Dinda yang membuat Nino meringis.

"Ampun Din," Nino mendelapkan dirinya kedalam air sungai yang terasa hangat itu kemudian tangannya ia naikkan diatas kepalanya dan menautkan seperti orang meminta maaf.

Beberapa detik kemudian Nino kembali menampakkan wajahnya kepermukaan air. "Anjir pengap!"

Dinda mendengus menatap kelakuan Nino. Zeno menatap Dinda. "Kuy sama gue aja, paling grepe-grepe dikit," Zeno mengajak Dinda sambil menaik turunkan alisnya mencoba untuk menggoda Dinda.

Bugh!

"Akhh," ringis Zeno ketika Dinda memberikan Bogeman di lengannya.

"Sadis amat sih," rutuk Zeno sambil mengusap-usap lengannya yang terkena Bogeman mentah dari Dinda.

"Biarin! Cowok kayak lo sama Nino itu harusnya dimusnahin!" Sungut Dinda dengan nada kesal.

Zeno terkekeh pelan. "Kalo galak makin cantik, kan makin demen goda—Dinda!"

Byurrr

Dinda mendorong Zeno kuat hingga tercebur ke sungai. Lalu Dinda meninggalkan pinggiran sungai tersebut. Niatnya ingin mengambil beberapa potret sungai itu malah gagal semua karena ulah Zeno dan Nino.

Dinda bergabung bersama Leta dan Naya yang berada di belakangnya sedari tadi. Leta dan Naya terkekeh bersamaan melihat interaksi kedua cowok tadi bersama Dinda.

Cewek itu terlihat menahan kesal karena ulah Zeno dan Nino. Padahal kedua cowok itu sekarang tengah asyik menikmati air sungai.

"Duh, mukanya jangan ditekuk gitu dong," ledek Leta dengan kekehan.

Dinda berdecak. "Kapan sih dua curut  itu musnah? Gak betah gue lama-lama sekolah."

Naya menepuk pundak Dinda. "Jangan marah-marah, yuk cari pemandangan yang bagus. Kita bakal foto," ujar Naya dengan senyum manisnya.

Dinda menatap Naya. Lalu menjentikkan jarinya. "Ide bagus! Sebelah sana yuk!" Ajaknya

Naya mengangguk. "Yuk!"

"Let, ayo ikut," ajak Naya.

Leta tersenyum. "Duluan aja, gue masih mau disini. Mau liat ABS gratis," kelakar Leta.

Naya dan Dinda memandang satu sama lain lalu menatap Leta tak percaya. "Sejak kapan gue punya temen mesum gini?" Tanya Naya yang bergidik ngeri.

Dinda berdecih. "Keseringan bergaul sama Zeno."

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang