Chapter 47-Memulai yang sebenarnya

228 8 0
                                    

Happy reading!!!

Jangan lupa untuk vote dan komennya❤️

Jangan lupa untuk vote dan komennya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback on

Setelah Dev pergi meninggalkan Della sendirian di kamarnya. Della terisak lirih dengan bersandar di pinggiran tempat tidurnya.

Della terus berfikir bagaimana caranya menyelesaikan ini semua. Namun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Menampakkan seseorang menggunakan baju serba hitam.

Mata Della sedikit buram karena air mata yang ada di matanya. Della menghapus air mata yang tersisa. Maka Della sangat terkejut saat mengenali orang tersebut.

"Hai, bagaimana permainannya seru?"

Della merapatkan tubuhnya kepinggir tempat tidur. Della benar-benar merasa takut saat ini. Ia tidak tahu harus meminta tolong pada siapa.

"Kenapa kelihatannya kamu takut benar sama aku? Padahal dulu kita dekat kan?"

Orang tersebut terus mendekat kearah Della. Sampai tepat didepan Della. Orang tersebut mendekatkan wajahnya ke wajah Della. Della menutup matanya.

"Sedekat ini hm?" Lanjutnya.

"Minggir!" Teriak Della.

Orang tersebut tertawa remeh. Namun seketika pandangannya menjadi tajam.

"Della jangan mempersulit tugas ku, ayo ikut aku dan temui calon adik ipar kamu, tapi tunggu. Apa dia masih bisa jadi adik ipar kamu?"

"Semoga saja tidak." Lanjut orang tersebut.

"Rendra aku mohon," lirih Della.

Seketika hening. Ya orang tersebut adalah Rendra. Rendra menatap Della dan Della membalas tatapan itu. Bedanya Rendra menatap Della tajam sedangkan Della menatap Rendra penuh permohonan.

"Jangan hiks.. jangan."

Rendra tersenyum miring. "Kamu tau kelemahan aku, makanya kamu seperti ini. Jadi gak usah berakting di depan aku! Dan sekarang ikut aku!" Rendra mencengkram tangan Della. Lalu menarik Della untuk mengikutinya.

"Rendra lepasin! Sakit!"

***

"Lihat, di depan sana rumahnya Leta. Orang tua Leta sedang keluar kota. Ini kesempatan buat aku. Jadi jalankan tugas kamu seperti yang aku bilangin tadi. Bawa dia pergi ke apartemennya Dev," ujar Rendra kepada Della.

Della menggeleng pelan. "Jangan bawa orang lain. Ini permasalahan keluarga kita, kenapa kamu harus bawa-bawa dia?"

Rendra tersenyum. Senyum yang mematikan. "Kalau aku bisa menangkap dua burung, kenapa harus satu yang aku ambil?"

Della menunduk. "Jangan Rendra aku mohon," tiba-tiba saja Della memeluk Rendra.

Jelas Rendra terkejut. Jantungnya berdetak tak karuan. Ini kali pertamanya jantungnya kembali memberikan reaksi seperti ini setelah tiga tahun yang lalu. Masih ada kah rasa itu?

WILL BE TOGETHER? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang