Sepulang sekolah Ayiene pulang bersama Daisy, ia ingin bermain kerumahnya hari ini.
Ketika masih mengemasi barang-barang yang berserak di atas meja, Ayiene meminta Daisy menunggunya karena ingin ke toilet.Daisy menunggu Ayiene di depan kelas, sambil memandangi kertas-kertas yang di tempel di Mading depan kelas mereka.
"Seperti nya aku harus mencopot kertas-kertas yang tidak di gunakan lagi".
Daisy si murid pengurus sekolah sekaligus sekertaris kelas, mencopoti kertas yang tidak digunakan lagi, yang bisa dikatakan kadaluarsa.
Kalian masih belum mengenal Daisy? Yang benar saja! Aku akan memberi tau siapa Daisy itu.
Daisy adalah teman sebangku Ayiene yang cukup terkenal di sekolah nya, ia adalah salah satu murid yang ikut tim pengurus sekolah, jika ada acara atau kegiatan lain di sekolah itu maka ia akan mengurus semuanya bersama salah satu teman timnya yaitu Bangchan. Jika kalian bertanya dengan Daelala atau Felix mereka bukan tim pengurus, mereka kemarin hanya membantu Daisy dan Bangchan saja.
Tidak hanya itu, Daisy juga sekertaris di kelasnya. Ia di percaya oleh teman-temannya bahwa ia bisa menjalankan tugas-tugas. Ditambah Daisy orangnya baik, suka menolong, pemberani, bahkan pintar. Itulah sebabnya ia di beri kepercayaan oleh masyarakat sekolah nya.
Daisy terlahir dari keluarga yang sederhana, apa yang dilakukan oleh Daisy jika itu baik baginya seluruh keluarganya akan mendukung. itulah yang membuat Ayiene sedikit iri padanya.
Inilah sedikit cerita dari sesosok Daisy yang sering muncul dalam cerita.Kembali pada topik!
Seorang murid laki laki datang menghampiri Daisy.
"Hei Daisy!, Kau sedang apa?". Tanya anak murid itu.
"Oh Felix, aku sedang mencabuti kertas-kertas pengumuman yang sudah tidak berguna lagi".
Ya tentu saja, murid laki-laki itu ialah Felix.
"Kau rajin sekali. Hehe".
"Ahhh, ini kan memang tugas ku".
"Kau pulang sendirian?".
"Tidak, aku bersama Ayiene. Dia ke toilet tadi. Aku menunggu nya di sini".
"Begitu ya,".
"Apa kau tidak pulang? Dan kenapa kau berada di lorong ini? Tidak biasa nya. Bukannya menuju luar sekolah di arah sana ya, apa ada jalan lain?".
"Emmm.. aku,, hah.. sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu".
"Mengatakan apa?".
"Aku...".
"Aku datang, mari kita pulang. Ehh Felix kau ingin pulang bersama?".
Ayiene menghentikan kalimat felix."Tidak Ayiene". Jawab Felix.
"Apa yang ingin kau katakan tadi?". Daisy penasaran.
"Ah, nanti saja, aku lupa bahwa hari ini aku ada urusan lain. Aku pergi dulu". Felix segera pergi, dengan menutup kedua telinganya dengan tangan.
"Kenapa dia?" Tanya Ayiene.
"Tidak tau, baiklah ayo kita pulang".
***
Sesampainya mereka dirumah Daisy, mereka di sambut oleh ibu, kakak perempuan,dan adik laki-laki Daisy.
"Wahh hari ini kita kedatangan tamu, mari masuk!. Anggap saja rumah sendiri yaa. Apa kalian sudah makan? Bibi sudah menyediakan makan siang. Ayo kita makan bersama-sama!". Ajak ibu Daisy pada Ayiene, wajah ibunya sangat mirip dengan Daisy, bahkan sifatnya juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Novela Juvenilseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...