Berlatih

49 17 5
                                    

Jam istirahat telah tiba, Daisy mengajak Ayiene untuk pergi ke kantin. Tetapi Ayiene menolak, ia hari ini harus menemui seseorang secepatnya agar orang itu tidak segera keluar dari kelasnya.
Ayiene berjalan sendiri Melawati orang-orang yang berkumpul, ada juga yang sendiri. Ayiene merasa sedikit takut karena biasanya Daisy ada disampingnya kemana pun ia pergi. Tapi kali ini ia harus memberanikan dirinya.
Ah tidak! Ayiene tidak tau dimana kelas seseorang yang ingin di temuinya itu. Ia merasa bingung, ada banyak kelas di sekolah itu. Tidak mungkin ia memasuki satu persatu, ia adalah orang pemalu. Ia lupa kini dia masih menjadi anak baru. Ia belum kenal betul dengan sekolahnya itu.

Ayiene melihat Enggie berjalan di hadapannya, tanpa pikir panjang ia memanggil Enggie. Enggie pun menghampiri Ayiene.

"Ya ada apa Ayiene?".

"Apa kau tau kelas Eeyliez? Atau kelas Bangchan?".

"Ah mereka, aku tau. Kenapa?".

"Apa aku boleh minta tolong pada mu? Aku ingin menemui Eeyliez dikelasnya. Tapi aku tidak tau dimana kelasnya berada".

"Ikuti aku, akan ku tunjukan!".

Ayiene mengikuti Enggie yang menunjukkan kelas Eeyliez.
Setelah sampai Ayiene berterimakasih pada Enggie, lalu Enggie meninggalkan Ayiene berdiri menatap pintu yang di tutup.
Ayiene menunggu seseorang akan membuka pintunya, dan berharap Eeyliez yang membukanya. Namun harapan itu tidak terjadi, seorang murid laki laki membuka pintu itu, lalu terkejut melihat keberadaan Ayiene itu.

"Astaga!! Sedang apa kau berdiri di situ? Kau membuat aku kaget saja".
Ujar laki laki itu.

"Maaf, aku tidak berniat mengagetkan siapapun. Aku Ingin menemui Eeyliez, apa benar ini kelasnya?".

"Ya benar, tunggu sebentar ya!. MULUT BESARRRR!! SESEORANG INGIN MENEMUI DIRIMUUUU! CEPAT KEMARI. HEII EEYLIEZ!!".

"Bisa tidak kau jangan menyebut nama ku begitu". kesal Eeyliez.

"Kau memang si mulut besar. Ini ada yang ingin bertemu dengan mu, Lee know temani aku ke toilet, aku takut ada hantu  yang mengikuti nanti".

Lelaki itu pergi bersama temannya.
Lalu Eeyliez mengajak Ayiene masuk ke kelasnya. Ia menceritakan semua yang terjadi dengan dirinya pada Eeyliez. Eeyliez memahami cerita dari Ayiene. Dengan suka hati ia ingin membantu Ayiene untuk menghilangkan rasa tidak percaya dirinya itu.

Bangchan datang, Ia melihat Ayiene ada dikelasnya. Segera ia duduk di samping Ayiene dengan menghela nafasnya.

"Kenapa? Di hantui para gadis gadis sekolah lagi?". Tanya Eeyliez yang berniat untuk meledek Bangchan.

"Apa lagi kalau bukan itu? Itu sebabnya aku tidak ingin keluar kelas. Tapi aku juga harus mengerjakan tugas yang lain di luar kelas. Fiuh,, lelah berlari menghindari mereka". Bangchan terlihat kesal.

"Berarti tandanya kau tampan Bangchan, seharusnya kau syukuri itu.. hahahha".

"Kau meledek ku ya? Aku juga ingin hidup biasa, tidak ada yang mengejar ngejar ku".

"Ya itu resiko yang terjadi pada diri mu".

"Jangan begitu, aku kesal sekali. Oh ya bagaimana kelanjutannya Ayiene? Kapan kau mulai berlatih?". Pandangan Bangchan menuju Ayiene disampingnya.

"Aku akan memulai latihan siang ini, di temani Eeyliez".

"Wahh, semangat ya. Aku juga ingin melihat mu berlatih, tapi ada tugas lain menunggu ku. Ketika aku melihat dirimu tampil itu sebuah kejutan bagi ku".

"Terimakasih Bangchan".

"Tidak masalah, oiya dimana Hyunjin dan Lee know? Aku tidak melihatnya".

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang