Pertengkaran

31 13 17
                                        

Ayiene berjalan menuju ruang UKS sekolah. Jalan dengan terburu-buru dan wajah cemas menemani perjalanan nya itu. Ia sampai pada pintu ruangan itu dan melihat ke dalam sudah ramai dengan kerubunan murid-murid perempuan dan teman-temannya sekelas Bangchan.
Ayiene tentu tidak bisa melihat kondisi Bangchan karena padat manusia yang mengidolakan Bangchan.

Tadi pagi Bangchan pergi ke perpustakaan sekolah, mungkin karena kondisi lemari pada hadapan Bangchan itu sudah tua dan sedikit rusak membuat Lemari itu jatuh menimpa tubuh Bangchan. Ia segera di bawa ke ruang UKS. Sempat tak sadar kan diri karena bagian lemari yang keras mengenai kepala Bangchan.

Semua murid-murid yang menonton Bangchan yang tengah berbaring membuat keributan pada ruangan itu. Beberapa kali Seungmin mengatakan jika mereka harus keluar dari ruangan itu karena sangat menggangu kondisi Bangchan. Tapi tidak ada yang mendengarnya, mereka tetap saja berdiri di sana. Bahkan ada yang hampir menyentuh Bangchan, Lee know dengan sigap menepis tangan murid itu.

"Mau apa kau?!!". Lee know terlihat semakin kesal.

"Aku hanya ingin membelai rambut Bangchan". Kata salah satu murid itu.

"Kau tidak punya etika ha? Di mana sopan santun mu wanita gatal?!".

Murid itu terdiam.

Namun lagi lagi Suasana Kembali ricuh. Lee know sangat geram dia tidak bisa Manahan emosi lagi.

"KELUAR KALIAN SEMUA!! JIKA MASIH ADA YANG DI SINI AKAN KU PUKULI KALIAN SATU-SATU. CEPAT!!!".

Bentakan Lee know membuat semua takut dan segera pergi dari ruangan itu.
Ayiene masih berdiri, dia tidak tau apa-apa, namun ikut juga melangkah pergi. Tetapi Lee know yang melihatnya langsung memanggil Ayiene.

"Kau ingin melihat kondisi Bangchan? Masuk lah tidak apa-apa".

"Apa boleh? Aku takut mengganggu dirinya".

"Tidak, ayolah".

Ayiene ikut masuk, dan pintu segera di tutup oleh Seungmin dengan cepat.

"Bangchan apa kau terluka parah?". Ayiene melihat tangan Bangchan yang terluka akibat melindungi kepalanya dari lemari itu.

"Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil".

"Ah syukurlah, seharusnya kau lebih berhati hati lagi".

"Iya tentu saja, aku tidak tau jika lemari itu saatnya jatuh hari ini".

"Hmm, lekas sembuh Bangchan".

Ayiene menoleh ke arah samping kanan melihat Felix sedari tadi menatap nya dan menahan bibirnya agar tidak mengeluarkan suatu kalimat yang ingin di ucapkan nya.

"Kau kenapa?". Ayiene bertanya pada Felix.

Felix tidak menjawab dia malah menutup wajahnya dengan tangan.
Felix tentu teringat bahwa Ayiene menyukai Bangchan maka dari itu ia menahan nahan diri agar tidak tersenyum, tertawa, dan mengucapkan sesuatu.

"Felix gila". Seungmin menjawab.

Tak lama ibu guru Seo Yeon datang bersama Changbin, sebelum itu Changbin memanggil ibu guru Seo Yeon untuk melihat kondisi Bangchan. Changbin sengaja memanggil ibu guru Seo Yeon dari pada guru yang lain, karena iya tau ibu guru Seo Yeon sangat baik. Ya walaupun banyak guru di sekolah itu yang baik juga.

Ibu guru Seo Yeon memperhatikan tangan Bangchan yang terluka dan keningnya yang sedikit membiru.

"Lemari itu memang sudah tua, dari kemarin ibu sudah meminta pengurus sekolah untuk membuangnya. Tapi ibu rasa dia lupa. Maaf Bangchan karena sekolah kau jadi seperti ini".

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang