Sekolah

17 9 0
                                    

Semua hanya tinggal kenangan. Tak ada yang perlu di sesal kan, dan di salahkan. Kematian itu hanya keinginan diri bukan orang lain. Merasa dirinya adalah pendosa merebut seorang anak dari keluarga nya. Mungkin dengan cara bunuh diri ia bisa terbebas dari segala masalah. Namun tidak bagi seorang anak yang di tinggalkan.

Berbaring di atas tempat tidur, menatap langit-langit kamar, mencium aroma suasana yang sangat berbeda. Lee know kini telah tinggal bersama keluarga aslinya.

Kejadian 3 hari yang lalu membuat dirinya sangat terpukul, membuat dirinya hampir saja menjadi orang gila. Begitu kah rasa kehilangan seseorang yang sangat di sayangi, begitu juga kah rasa seorang ibu kandung yang kehilangan satu anaknya, sampai menjadi orang gila selama bertahun-tahun.

Walaupun mereka bukan orang tua kandungnya, tapi segala kenangan suka dan duka mereka jalani bersama. Tapi waktu berkata mereka harus berpisah dengan cara ini.

"Lee know!!".

Seseorang memanggil nya dari balik pintu kamar yang tertutup rapat.

Lee know bangun, dan membukakan pintu. Oh.. Ayiene di sana. Sekarang mereka akan bertemu setiap hari.

"Ada apa?". Tanya Lee know yang berusaha menyembunyikan rasa sedihnya.

"Hari ini bukankah kita akan mengambil barang-barang mu untuk di pindahkan ke sini? Besok kita harus masuk sekolah, jadi hari ini kita akan mengemasi barang mu secepatnya".

"Ah iya aku lupa, tunggu sebentar aku akan bersiap siap".

"Baiklah".

Ah.. ya .. hari ini.. hari ini ia akan kembali ke dalam rumah itu. Mengambil barang-barang miliknya untuk di pindahkan kerumah istana ini.

Tidak mudah bagi Lee know untuk melupakan semuanya. Begitu pahit fakta tentang dirinya. Tidak tau apa yang akan di katakan teman-teman dan sahabat-sahabatnya di sekolah nanti ketika mengetahui ini.

***

Pintu di buka lebar. Segala kenangan langsung teringat oleh pikiran nya.

*Lee know.. bangunlah nanti kau terlambat sekolah.

*Lee know.. kau sudah makan?.

*Selamat pagi Lee know sayaang..

*Kau demam?...

*Selamat ulangtahun anakku..

*Lee know... Lee know.. Lee know..

"AAAAAAAAAA....!!". Tiba-tiba saja Lee know berteriak di tengah pintu itu.

"Lee know.. kau kenapa?". Tanya Yu-gyeom yang ikut membantu Lee know bersama pembantu lainnya.

"Hyung... Ke.. kepala ku tiba-tiba saja sakit". Jawab Lee know.

"Apa sakit sekali? Kita kerumah sakit?".

"Tidak perlu, kita harus cepat mengemasi barang. Aku hanya takut berlama di sini".

"Ah.. aku paham.. jangan memikirkan hal itu lagi, fokus untuk melakukan apa tujuan mu ke sini".

"Baiklah Hyung..".

Mereka melanjutkan tujuan mereka. Yu-gyeom yang selalu banyak berbicara tentang hal yang tak penting membuat Lee know lupa akan suasana di sana. Yu-gyeom itu baik dan perhatian, tapi karena ia terlahir dari keluarga yang sibuk membuat dirinya lupa akan kondisi adik perempuannya. Begitu lah yang terlintas dalam benak Lee know.

"Jadi ini.. alasan mengapa Appa menemui ku di dalam mimpi. Aku harus menjaga adik ku Ayiene.. aku harus memberikan dirinya kebahagiaan di dalam hidupnya".

Lee know berusaha untuk tetap kuat, apa lagi melihat tali yang masih tergantung di dalam kamar seorang wanita yang telah pergi selamanya. Ia langsung membayangkan bagaimana posisi dan kondisi wanita itu ketika tali terikat pada leher dan kaki yang tidak lagi menyentuh lantai. Walaupun ia tidak melihat nya secara langsung.

***

Beberapa hari tak masuk sekolah, kini Lee know dan Ayiene bersiap untuk berangkat ke sekolah yang di rindukan.
...
Dua pasang kaki itu menginjak kan tanah ketika turun dari mobil. Semua terheran kenapa Lee know bisa satu mobil dengan Ayiene. Bahkan yang mengantarkan Ayiene adalah ibu dan ayah Ayiene yang sudah di kenal banyak orang. Aneh sekali..

"Pertama kali aku melihat sekolah ini.. pertama kali aku mengantar anak-anak ku untuk menuntut ilmu.. pertama kali aku melihat anak anak ku masuk gerbang istana ilmu ini... Aku harap kalian bisa menjadi anak yang sukses.. Eomma dan Appa tidak pernah menghabiskan waktu untuk anak gadis Eomma.. bahkan Eomma tidak pernah tau masalah apa yang sedang menimpa nya.. sekarang Eomma sadar betapa Ayiene menginginkan kasih sayang dari kami sebagai orang tua.. Lee know menyadarkan Eomma dari keserakahan dunia.. Ayiene.. maafkan eommma dan Appa..".

"Eommaa sudah lah tidak apa-apa.. lagi pula kalian bekerja untuk kami semua. Jangan khawatir kan aku, aku baik-baik saja.. kalau begitu kami pergi dulu, sebentar lagi jam pelajaran akan mulai".

"Eomma... Appa.. kami masuk dulu..".

Lee know mengecup kening sang ibu lewat jendela mobil yang terbuka lebar.

Lantas semua semakin heran dengan apa yang di lihat. Kenapa Lee know.. apa mereka.. ah.. entah apa yang ada di balik semua ini.

***

Lee know masuk kedalam kelas. Semua menyambut nya dengan kerinduan. Tak lupa memberikan semangat untuk Lee know karena kabar si ibu sudah tersebar luas di sekolahnya.

Lee know hanya bisa tersenyum dan berterimakasih, teman-teman nya sangat peduli. Tapi masih hanya Bangchan yang mengetahui apa yang terjadi.

"Lee know!!!". Betapa terkejutnya Hyunjin ketika masuk ke kelas dan mendapati Lee know yang di kerubuni banyak teman.

Hyunjin :"Aku merindukan mu sayang ku".

Eeyliez :"menggelikan".

Hyunjin :"kau cemburu ya.. oh Eeyliez sayangku".

Eeyliez :"berhenti lah mengatakan itu. Geli sekali".

Hyunjin :"menjengkelkan".

Lee know di buat senyum melihat kekonyolan mereka yang tiada hentinya. Entah sampai kapan Eeyliez dan Hyunjin berhenti bertengkar.

"Lee know... Barusan aku melihat mu mengecup kening ibunya Ayiene... Kenapa?". Tanya seorang murid yang berdiri di pojok. Ia sempat melihat Lee know di luar tadi.

"Tidak apa-apa.. apa ada masalah jika seorang anak mengecup kening ibunya sendiri?"

"HAAA?!!". Semua di buat kaget oleh ucapan Lee know. Apa dia sedang mabuk? Apa maksudnya itu?.

Karena kelepasan saat bicara, Lee know terpaksa menjelaskan semua. Lee know tau di buat penasaran itu tidak mengenakan.
...

Semua diam.. semua bungkam.. tidak tau harus mengatakan apa. Yang pasti mereka semua tidak percaya, ini seperti drama yang ada di film-film. Apa ini sungguh? Apa ini hanya lelucon Lee know?.. tidak! Lee know meyakinkan mereka bahwa semua fakta dan nyata. Lee know yakin mereka tak akan pernah percaya akan hal ini..

"Lee know aku tau kau suka lelucon.. tetapi ini tidak bisa di jadikan lelucon oleh mu". Ucap Jisung masih tak percaya.

"Kalau kau tidak percaya tidak apa, aku hanya ingin memberi tau".

•••

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang