Bangchan & Changbin

23 11 14
                                    

"lalu? Kau ingin meninggalkan Ayiene seperti ini?".

Pertanyaan itu keluar dari mulut seseorang yang tidak menyangka sama sekali.

~~~

Changbin menemui Bangchan malam ini ke rumahnya, seperti biasa ia di sambut gembira oleh keluarga rumah Bangchan. Bahkan dengan Bangchan juga yang masih merasa sakit hati pada temannya itu. Ia terpaksa berpura-pura senang, agar kedua orangtuanya tidak mengetahui bahwa mereka sedang bertengkar. Changbin bilang bahwa ada hal penting yang ia ingin bicarakan berdua dengan Bangchan, dan Bangchan pun mengajaknya ke halaman samping di mana ada tempat kolam berenang disana. Mereka duduk di tepi kolam renang itu.

Awal percakapan changbin meminta maaf kepada Bangchan soal waktu itu, ya tentu kalian tau kan tentang apa.. apalagi kalau bukan tentang cinta. Karena merebut satu wanita yang jelas-jelas sudah tau kalau hatinya untuk Bangchan. Tapi apa mereka tidak tau kalau Ayiene menyukai Changbin juga?.

Dalam masa remaja ini memang sangat menyulitkan. Kau harus memilih kekasih, teman, pendidikan, atau keluarga?. Kau tidak bisa memilih semuanya, pilihan mu hanya satu. Membingungkan bukan?. Rasanya ingin kembali saja ke masa kanak-kanak yang tidak akan memikirkan apapun itu kecuali makan, tidur, dan bermain.

Changbin menjelaskan semuanya yang terjadi padanya. Ia harus menuruti sang ayah. Menempuh pendidikan di luar negeri, yang harus meninggalkan mereka semua. Ia mengatakan harus mengalah pada Bangchan, berpesan untuk menjaga Ayiene karena ia tidak bisa menjaganya.

"Bagaimana bisa kau membiarkan Ayiene kepada ku begitu saja?". Bangchan bertanya lagi.

"Ayiene kan mencintaimu, dan kau juga mencintai dirinya. Lantas kenapa kau harus menanyakan hal itu pada ku? Seharusnya kau bahagia jika kita sudah tidak bersaing lagi. Apa jangan-jangan kau...".

"Kenapa tatapan mu seperti itu?".

"Ada wanita lain di hati mu?".

"Tidak ada".

"Kau berbohong, aku bisa membaca wajahmu".

"Tidakkkk! Aku tidak berbohong".

"Kau berbohong!!".

"Ah ya ya.. aku menyukai Chuniyan! Lalu sekarang ada dua wanita dalam hati ku, dan mereka sama-sama menyukai ku juga. Lalu aku harus bagaimana? Aku bahkan ingin mengalah pada mu kau tau? Aku ingin mengalah saja, aku ingin memberikan cintanya Ayiene pada mu! Ya Tuhan kepala ku semakin sakit memikirkan ini".

Changbin terdiam, kenapa hal ini bisa terjadi. Ini benar-benar rumit. Ya Tuhan adakah yang bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya?. Semua hening benar-benar hening. Changbin tidak bisa berucap sedikit pun, apalagi Bangchan yang baru saja mengeluarkan kata-kata yang seharusnya ia simpan saja dalam hati.

"Aku hanya takut kehilangan Ayiene. Tapi aku tidak bisa membantah keinginan orang tua ku". Changbin menangis.

"Hei! Kenapa kau menangis? Kau lelaki, jangan menyelesaikan masalah ini dengan cara seperti itu. Kau bisa menceritakan hal ini pada Ayiene?".

"Tidak, Ayiene tidak mencintai ku bukan?".

Bangchan tidak menjawab, tak pasti Ayiene menyukai Changbin juga atau tidak. Bangchan tidak ingin salah bicara yang akan menimbulkan masalah dalam kesalah pahaman nantinya.

"Sudahlah, aku harus pulang sekarang. Ini sudah larut malam. Aku rasa aku akan bergabung bersama mereka". Changbin melihat ke arah atas dimana banyak bintang yang bertaburan di sana.

"Kau pulang sekarang?".

"Iya, aku sedikit mengantuk".

"Berhati-hati lah, dan saran ku jangan terlalu memikirkan hal ini".

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang