Ayiene tertidur di kelas saat jam istirahat, menyandarkan kepala pada meja di depannya. Ia terlihat mengantuk akibat pesta ulang tahun Lee know. Kejadian di sana sangat romantis pikirnya, Lee know memberi setangkai bunga mawar pada Enggie malam itu. Namun itu membuat dirinya sangat mengantuk hari ini.
Felix datang ke kelasnya, dan melihat Ayiene. Ia mendekati Ayiene dan sedikit membungkukkan badan. Felix meniup pelan pada wajah Ayiene hingga membuat Ayiene terbangun.
"Felix!". Ayiene langsung mengangkat dirinya dari sandaran meja.
"Kau mengantuk ya? Apa kau sakit?". Tanya Felix yang lalu duduk di samping Ayiene pada kursi Daisy.
"Aku sedikit mengantuk".
"Sedikit? Mata mu memerah begitu".
"Benarkah?".
"Iya, tapi nanti juga hilang. O iya di mana Daisy?".
"Dia dari tadi berada di kantor guru, katanya mau membahas sesuatu. Seperti liburan sekolah".
"Oh begitu, emm apa kalian masih bertengkar? Ah maksudku masih emm bagaimana ya masih tidak sedekat dulu?".
"Kenapa kau menanyakan itu?".
"Aku takut kalian tidak dekat lagi. Sebenarnya yang terjadi waktu itu...".
"Ibu Daisy sakit saat aku sakit juga, lalu mobil milik mu mogok di tengah jalan. Itu?".
"Iya, kau sudah mengetahuinya ya?".
"Daisy sudah menjelaskan padaku. Yaa aku salah, aku terlalu egois bukan? Yang di katakan Chuniyan ada benarnya".
"Chuniyan?".
"Dia teman sekelas kami. Dia mengatakan bahwa aku yang bersalah dan sangat egois".
"Kau tidak seperti itu, aku tau karena kau tidak tau yang sebenarnya itu sebabnya kau bersikap begitu".
"Aku juga minta maaf pada mu Felix, selama ini aku berfikir buruk tentang mu. Aku takut kau akan menjauhkan diriku pada Daisy".
"Huff, kau berfikir buruk tentang ku".
"Aku minta maaf Felix".
"Ya sudah tidak apa-apa, mungkin jika aku di posisi mu aku akan melakukan hal yang sama seperti mu. Kehilangan teman dekat itu sangat menyakitkan bukan?. Aku memiliki ketujuh teman yang sangat dekat, sejak kecil kami sudah bersama sama. Mungkin Tuhan mentakdirkan kami terus bersama hingga kami sudah sebesar ini. Aku juga sempat berpisah dengan mereka saat kami SMP, aku di pindahkan orang tua ku di sekolah lain. Tapi saat SMA aku bertemu dengan mereka lagi. Bahkan satu kelas. Bangchan, Lee know, Changbin, Hyunjin, Jisung, Seungmin, dan Jeongin. Mereka adalah teman-teman ku, jangan heran jika kami terlihat selalu bersama-sama. Mendapatkan teman yang baik sangat lah susah Ayiene, kau beruntung sekali mendapatkan teman seperti Daisy. Ketika kami berdua di mana pun dia selalu ingat akan dirimu".
"Aku cemburu ketika kau selalu bersama Daisy, aku kira Daisy akan melupakan diriku".
"Itu tidak akan, buktinya dia bersamamu lagi kan".
"Hhmmm".
"Lalu dengan Bangchan, Bangchan pernah bercerita tentang dirimu pada ku. Kau belakangan ini sering menjauhi dirinya. Kenapa?".
"Bukan apa-apa".
"Cerita lah pada ku Ayiene, aku tidak akan memberi tau siapapun aku janji. Aku ini teman mu juga kan?".
"Aku tidak bisa mengatakannya padamu Felix".
"Ah ternyata kau tidak menganggap ku teman".
"Bukan begitu, bagaimana ya. Tapi kau janji ya jangan beri tau siapa pun termasuk Bangchan".

KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Teen Fictionseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...