Waktu semakin sore, masih ada 2 jam untuk berlatih. Ayiene duduk menyandar pada dinding ruangan itu. Tampak rasa lelah dari wajah Ayiene.
Ini terakhir dirinya berada diruang itu, karena besok adalah hari menegangkan baginya yaitu perlombaan.
Sudah agak lama ia beristirahat, ia kembali berdiri untuk melanjutkan latihan nya itu. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu dari luar yang pasti pintu ruangan yang kini tengah di pakainya.
Ayiene segera membukakan pintu tersebut, lalu terkejut melihat si tuan muda Changbin di depannya."S..sedang apa kau disini? Bukankah jam yang ku gunakan 2 jam lagi?".
"Aku bukan menyuruh mu keluar".
Changbin masuk keruangan itu dan segera menutup pintunya. Ayiene jadi semakin takut pada diri changbin.
"Jangan menatap ku begitu! Kau tenang saja aku tidak melakukan hal apapun, aku hanya ingin melihat dirimu latihan".
"Ta..tapi..,".
"Tidak ada tapi tapi, segera lakukan yang ku perintah!.. mulailah berlatih".
Ayiene menghidupkan musiknya, lalu mulai mengerakkan tubuhnya sesuai irama.
Changbin melihat itu dengan wajah datar, tidak ada ekspresi sama sekali.
Lalu ia melihat hal yang tak terduga,
Brakk!!
Ayiene terjatuh."Kau tidak apa-apa?, Apa kaki mu sakit?". Tanya Changbin yang kini ekspresi wajahnya khawatir.
"Kaki ku sakit, seperti nya terkilir".
"Aku bawa kau kerumah sakit ya".
"Jangan!, Aku benci rumah sakit, aku ingin pulang saja".
"Kalau begitu naiklah ke punggungku, aku akan menggendong mu kebawah, apa kau bawa kendaraan sendiri?".
"Tidak".
"Aku akan mengantarkan mu. Cepat naik!".
"Apa tidak merepotkan mu?".
"Jangan banyak tanya!!".
Ayiene di gendong Changbin menuju lantai bawah. karena keadaan lift ramai pemakai, ia terpaksa turun melalui tangga. Padahal itu akan semakin membuat nya lelah.
Ketika sampai di bawah, semua pegawai dan pengunjung di gedung itu melihat Changbin yang terburu-buru dengan membawa gadis seumurnya.
"Jangan cuma lihat saja, sediakan satu mobil untuk nya!. Kalian harus membawanya pulang. Kakinya terkilir".
"Baik tuan muda". Para pegawai sibuk membawa Ayiene masuk ke mobil.
"Jika sudah sampai kabari aku!, Minta nomor phonsel ku pada mereka ini!". Ujar Changbin pada Ayiene.
***
Ayiene merebahkan dirinya pada sofa panjang di ruang menonton, kakinya terlihat di perban oleh kain putih.
Sedang asyik menonton sendiri, Ayiene mendapatkan panggilan phonsel dari nomor yang tidak di kenalnya."Halo, siapa ini?".
"Aku Changbin!".
"Ah kau Changbin".
"Ya benar sekali, kenapa kau tidak memberiku kabar kalau kau sudah sampai di rumah ha? Sampai malam begini aku menunggu pesan dari mu kau tau !!!".
"Maafkan aku Changbin aku lupa, kau menunggu kabar dari ku ya?".
"Y.. ya tentu saja, jangan berfikir aku menunggu kabar keadaan diri mu! Aku cuman ingin kau mengucapkan terimakasih pada ku!".
"Terimakasih changbin..".

KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Genç Kurguseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...