"Jisung! Selamat ya, aku dengar kau jadian dengan Daelala".
Jisung yang baru saja masuk kedalam kelas langsung di sambut dengan ucapan selamat dari teman-teman sekelasnya. Jelas mereka tau dari Hyunjin yang menjadi saksi secara langsung bagaimana Jisung bisa menjadi kekasih Daelala. Karena ketidak sengajaan Jisung dan Daelala bisa merubah status mereka.
Jisung sedikit malu namun dia juga bahagia, teman disekitar nya peduli dengan dirinya walaupun ini bersangkutan dengan cinta.
"Jisung bagaimana perasaan mu saat mendapati jawaban yang sangat kau inginkan?". Tanya Felix.
"Ahhh..kau lebih berpengalaman, kenapa kau tanya aku? Tentu rasanya sama seperti dirimu pada Daisy". Jawab Jisung malu-malu.
"Wahh kemarin itu benar-benar hari yang spesial bagi gadis yang bernama Enggie dan Daelala, kau kapan Jeongin? Kenalkan padaku siapa pujaan hati mu saat ini. Mana tau kami bisa membantu nya, haha". Ujar Eeyliez.
"Kenapa langsung tanya pada ku? Aku yang paling kecil di sini jadi mungkin aku akan mendapatkan nya saat terakhir. Tanyakan saja pada Hyunjin, Seungmin, Bangchan, dan Chang.....biinn". Tak sengaja Seungmin mengucapkan 2 nama yang sedang memperebutkan 1 gadis. Itu membuat Changbin dan Bangchan yang tidak ingin bergabung kepada mereka dan pada kursi masing melirik tajam padanya. Terutama changbin, tatapannya benar-benar menembus bola mata Jeongin. Jeongin jadi merasa takut, dan menunduk.
Bangchan pergi dari kelasnya, seperti nya ia sedikit terganggu oleh kebisingan kelas, apalagi membahas tentang cinta. Beruntung sekali Jisung, Lee know dan Felix, bisa mendapatkan sang kekasih tanpa mesti bersaing dengan orang lain. Apalagi orang itu adalah sahabat nya sendiri dari kecil.
Bangchan menginjakkan kaki pada perpustakaan sekolah. Bukan karena ingin membaca buku, tetapi ia hanya memenangkan diri di tempat itu. Ia sangat suka ketika mencium aroma-aroma buku yang di susun rapi pada rak. Bangchan terduduk pada kursi membaca di sudut ruangan, di mana ruangan itu sangat hening. Tidak ada suara percakapan sama sekali. Aturan perpustakaan sekolah, tidak ada kebisingan di dalamnya.
Beberapa menit sudah berlalu, jam masuk masih cukup lama. Bangchan menghela nafasnya dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, dan memejamkan mata.
"Bangchan, apa kau mengantuk?".
Suara itu membuat Bangchan Kembali membuka matanya, dan melebar saat tau orang di sebelahnya adalah Soo yun.
"Sedang apa kau di sini?". Tanya Bangchan pada perempuan itu yang ia kenal sebagai pembully.
"Ah maaf jika aku mengganggu mu. Tapi bolehkah aku minta tolong pada mu Bangchan?".
"Minta tolong? Padaku? Tentang apa?".
"Maaf sekali lagi, ini tentang Chuniyan".
"Chuniyan? Kenapa dia?".
"Iya, Chuniyan.. gadis yang kau tolong saat liburan kemarin. Dia sepupu ku...".
"Dia sepupu mu? Berlawanan sekali dengan dirimu. Dia baik dan kau..., Ah maaf".
"Iya Bangchan, aku tau. Maksud mu aku jahat kan?".
"Aku tidak bermaksud membuat mu sakit hati, maafkan aku".
"Tidak masalah itu sebuah fakta tentang diriku".
"Tapi kau bisa berubah Soo Yun. Ayo cerita kan pada ku apa yang terjadi pada Chuniyan?".
"Ah yaa,, begini.. Chuniyan pernah bercerita kepada ku kalau dia menyukai mu. Itu sudah lama sekali. Tapi, kau tau bukan kalau aku juga menyukai dirimu. Aku bersikap jahat kepada semua orang kalau orang itu dekat dengan mu, bahkan sepupu ku sendiri. Semenjak aku tau kalau dia juga menyukai dirimu aku mulai menjauhi nya, Aku tidak suka dengan nya. Aku tersadar kalau itu bukan lah hal yang baik, aku sadar itu pasti menyakiti hatinya. Aku malah melarang seseorang untuk menyukai orang lain karena keegoisan ku. Aku hanya ingin minta tolong pada mu Bangchan.. berbicara lah dengan dirinya, itu membuat hatinya sangat senang. Kau tau tadi malam ia bercerita tentang dirimu, saat itu kami sudah baikan. Ia sangat senang ketika di tolong oleh mu".
"Soo yun, sebenarnya kau adalah sosok yang peduli. Tapi karena ke egoisan mu itu yang mengalahkan sifat baikmu. Aku sangat terkesan pada mu, dan ya.. aku akan mencoba menjadi teman baiknya. Tapi kalau tentang cinta.. aku rasa aku belum bisa membukakan nya untuk siapa pun. Saat ini aku hanya ingin sendiri, tanpa siapa pun di hati ku".
"Baiklah Bangchan tidak apa, terimakasih sudah mau membantu ku
Aku juga minta maaf kepada mu, karena mungkin selama ini kau jadi risih karena aku selalu mengintai mu di mana pun. Aku juga ingin minta maaf pada Ayiene, hanya karena berteman dengan mu, aku malah menyakiti dirinya"."Ah aku rasa juga begitu, terutama dengan kejadian di kantin. Dan jangan lupa dengan teman yang sering mendukung dirinya".
"Aku malu pada diriku, kenapa aku sejahat itu".
"Tidakk.. jangan mengatakan itu, kau sudah berubah dan itu membuat dirimu lebih baik lagi".
"Terimakasih Bangchan".
"Ya sudah, sebentar lagi waktu jam pembelajaran. Ayo kita masuk ke kelas".
Mereka berjalan masuk ke dalam kelas masing-masing. sebelumnya mereka jalan bersamaan, ada mata-mata yang terfokus pada mereka berdua, dengan pertanyaan-pertanyaan apakah Soo Yun berhasil membuat Bangchan jatuh cinta padanya?. Padahal Soo Yun hanya ingin mengungkapkan rasa penyesalan dirinya.
Apa Soo Yun benar-benar ingin merubah sikapnya? Atau ini hanya taktik agar Bangchan mau berteman dengan dirinya dan dekat dengan nya. Entah lah, yang pasti terlihat dari wajahnya Soo Yun ingin berubah.
•••
"Ayiene!".
Di jam istirahat, Daisy mengajak Ayiene makan ke kantin. Mereka segera merapikan alat tulis yang berserakan di atas meja. Soo Yun masuk kedalam kelas, dan berdiri di hadapan mereka berdua. Tanpa disadari, Soo Yun sudah bertekuk lutut di depan Ayiene. Ia menangis sambil mengucapkan maaf. Ayiene kaget dan bingung akan hal itu. Kenapa tiba-tiba Soo Yun seperti itu di depan nya.
"Soo Yun berdiri lah, apa yang terjadi?". Ayiene membangunkan Soo Yun.
"Ayiene, aku sangat jahat padamu. Aku ingin minta maaf atas semua yang ku lakukan. Aku selalu membuat dirimu menderita. Maaf kan aku Ayiene.. maafkan aku".
"Ini bukan salah satu trik mu untuk menyakiti Ayiene lagi kan?". Tanya Daisy, Daisy tidak percaya bahwa manusia sejahat Soo Yun akan melakukan hal ini.
"Tidak Daisy, aku sadar seharusnya aku tidak begini. Kelakuan ku membuat orang di sekitar ku menderita, dan akhirnya aku di benci banyak orang. Daisy aku juga ingin minta maaf pada mu".
Daisy melirik ke arah Ayiene, seolah bertanya harus bagaimana. Ayiene membalas lirikan itu dengan anggukan kepalanya. Ya, Ayiene akan memaafkan Soo Yun. Memberi kesempatan untuk seseorang agar orang itu mau berbuat baik tidak berat bukan?.
"Ya baiklah, aku dan Ayiene akan memaafkan mu. Tapi ya.. kau tau, jika kau mengulah lagi. Aku tidak akan segan-segan menyakiti mu!". Ucap Daisy.
"Iya Daisy, aku akan mengingat itu. Terimakasih sudah mau memaafkan ku".
Ingatlah, orang jahat tentu saja bisa berubah menjadi orang baik. Berilah mereka kesempatan untuk merubahnya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Teen Fictionseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...