Hari ini adalah hari libur sekolah.
Ayiene terbangun dari tidurnya, karena mendengar seseorang mengetuk ngetuk pintu kamarnya.
Ayiene membukakan pintu, dan ternyata itu adalah bibi Aeri salah satu pembantu dirumah itu."Ah ternyata kau bibi". Ayiene mengusap usap matanya.
"Nona muda, sarapan pagi sudah di hidangkan. Mari makan".
" Eomma dan Appa sudah bangun?".
"Sudah Nona, tapi mereka sudah pergi keluar sejak tadi".
"Ah sial, padahal aku ingin menanyakan pendapat dari mereka. Selalu saja pergi, tidak pernah menyempatkan diri untuk anaknya".
"Nona muda, kau tidak boleh begitu. Mereka melakukan ini juga untu dirimu bukan? Agar hidup mu lebih enak".
"Enak dari mana?, Tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Ya sudah bi, aku mengganti baju dulu. Aku akan menyusul".
Ayiene kembali ke kamar untuk mencuci wajah nya, dan mengganti pakaian. Lalu ia pergi keruang makan yang sudah tersedia makanan di atas meja.
Ayiene menyantap makanan itu sendiri , ia sudah terbiasa dengan itu. Terkadang ia juga merasa sedih melihat teman-teman nya yang lain bisa berkumpul bersama setiap harinya, menceritakan semua keluh kesah agar orang tua tau apa yang dirasakan anaknya.Yu-gyeom turun dari lantai atas, ia terlihat buru-buru dengan tas di punggungnya.
"Kau mau kemana oppa?" Tanya Ayiene.
"Aku mau pergi les vokal dulu, sepertinya akan kembali nanti malam".
"Oh". Ayiene Kembali menyantap makanan nya. Dia seperti orang yang tidak peduli.
Yu-gyeom keluar, lalu beberapa menit kemudian ia kembali.
"Ayiene, ada dua perempuan ingin bertemu dengan mu. Seperti nya teman mu". Lalu kembali lagi keluar.
Dua perempuan? Siapa? .
Ayiene meninggalkan makannya di atas meja itu dan menemui mereka yang sudah menunggu di luar."Daisy! Kau tau rumahku?".
Ternyata itu adalah Daisy dengan temannya."Aku tau alamat rumahmu, ketika sampai sini kami menanyakan pada para tetangga mu. Oh ya ini Daelala, teman ku. Ini yang kita bicarakan kemarin".
"Heii Daelala, aku Ayiene".
"Iya, aku sudah tau dari Daisy".
"Apa kau sibuk sekarang?" Tanya Daisy pada Ayiene.
"Ah tidak, mari masuk. Apa kalian sudah Saparan pagi?, Mari makan bersama ku".
"Tidak, kami sudah makan dari rumah".
Ayiene mengajak mereka masuk, dan menuju ruang makan. Ia melanjutkan makannya.
"Ayiene, sebenarnya aku ingin mengajak mu keluar hari ini. Apa kau mau?".
"Tentu saja aku mau, tapi kemana?".
"Kami ingin mengajak mu berkumpul bersama Bangchan dan Felix di suatu cafe. Kami ingin membahas masalah kemarin, karena saat itu Daelala tidak ada di sekolah".
"Mmm baiklahh, aku bersiap-siap dulu".
Ayiene pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
***
Ayiene, Daisy, dan Daelala masuk ke cafe yang didalamnya ditunggu oleh Bangchan dan Felix.
"Kalian sudah menunggu lama?". Tanya Daisy.
"Ya lumayan, tapi tidak apa-apa". Jawab Bangchan.
"Maafkan kami ya".
"Sudahlah tidak apa-apa, hei kau datang juga? Ehh emmm namamu?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Teen Fictionseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...