Malam itu Lee know termenung di kamar. Sepulang dari rumah sakit Lee know mengurung diri di kamarnya yang terlihat sangat rapi dan di penuhi warnah putih dan abu-abu. Dindingnya di gantung foto-foto masa kecil hingga dewasa dan foto teman-teman nya juga. Teman-teman yang seakan-akan menggantikan posisi sang ayah. Di kehidupan sehari-hari Lee know terlihat tegar menghadapi semua masalah yang ada di kehidupan dirinya, dan ia sudah sangat terbiasa.
Kini ia hanya tinggal bersama sang ibu dan adik perempuannya.Lee know mengambil phonsel yang ada di hadapannya. Sedari tadi ia menunggu seseorang membalas pesan dari nya.
Yu-gyeom:
"Dia masih belum sadarkan diri, mohon doanya".Jawaban itu dari kakak laki-laki Ayiene yang ia tunggu-tunggu, ia menanyakan keadaan Ayiene.
Tidak hanya Ayiene, ia juga memikirkan Bangchan dan Changbin. Ia berharap bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik dan cepat. Lee know tidak ingin melihat semua jadi berantakan.
"Lee know!...keluarlah nak, ada teman mu yang ingin menemui dirimu". Suara lembut itu berasal dari ibunya.
"Baik Eomma".
Lee know membuka pintu kamar dan segera menemui orang itu.
"Changbin?!!".
Sedang apa changbin datang di malam begini? Tidak biasanya ia kerumah Lee know di jam segini.
"Apa aku boleh duduk?". Changbin berhasil menyadarkan Lee know bahwa tamu seharusnya dipersilahkan duduk lalu di suguhi minuman dan makanan.
"Ah ya silahkan duduk, kau mau minum apa? Biar aku buatkan".
"Aku temanmu bukan orang asing, jika aku mau minum aku tinggal pergi kebelakang untuk mengambil nya sendiri".
"Oh iya tentu saja, terserah padamu. Lalu kedatangan mu kesini? Apa ada perlu?".
"Tidak ada, aku hanya ingin bermain-main saja. Aku bosan di rumah tidak ada yang menyenangkan disana".
"Aku mengerti, tapi kau tidak boleh mengatakan hal itu. Kau tau di luar sana banyak manusia yang sangat kekurangan, terkadang makan saja susah, dan kau? Jangan kan makan rumah saja ada di mana mana. Tapi tidak apa-apa, jika kau ingin aku membuat hati mu tenang katakan saja apa yang harus ku lakukan untuk mu?".
Changbin diam sejenak, ia menatap yakin pada Lee know.
"Terimakasih Lee know, aku ingin menginap disini!".
"Ha? Apa kau yakin? Besok kita bersekolah bukan?".
"Aku membawa pakaian sekolah dan peralatan nya juga. Dari rumah aku niat untuk menginap disini. Tapi jika tidak di perbolehkan aku akan pergi ke tempat lain. Di mana pun selain rumah".
"Ah tidak tidak, tentu saja boleh. Kau sudah makan malam? Mari ikut denganku kita makan bersama".
"Kebetulan sekali".
Mereka beralih pada meja makan.
"Kedua kalinya aku makan di rumah orang lain, kemarin aku sarapan pagi di rumah Bang....ch..an". Changbin mengecilkan suara ketika menyebut nama temannya yang ia pukuli waktu itu.
Lee know hanya memandangi Changbin memainkan makanan menggunakan sendok ditangannya. Ia tau Changbin masih tidak ingin berbaikan dengan Bangchan, tapi Lee know sangat yakin Changbin masih mengingat segala kebaikan-kebaikan yang di beri padanya.
"Makan lah Changbin, jangan di mainkan begitu!".
"Ah ya maafkan aku".
"Apa kau tau suatu hal?".

KAMU SEDANG MEMBACA
Always there
Teen Fictionseorang gadis bertemu dengan Delapan remaja laki-laki ketika ia pindah sekolah. Membuat kehidupannya berubah. Berteman dengan mereka bukanlah hal yang mudah. Ia harus merasakan - Pembullyan - kekerasan - ancaman karena delapan remaja itu adalah in...