Akhir cerita (Tamat)

16 5 3
                                        

Suasana telah berubah, biasanya setiap pagi Ayiene maupun yang lain akan bangun pagi untuk bergegas berangkat ke sekolah. Tidak dengan sekarang, mereka bangun pagi dan membuka jendela lebar-lebar untuk mendapatkan udara segar. Di pagi yang sama mereka duduk dan berdiri di depan jendela kamar masing-masing. Menatap keluar jendela sembari merasakan dingin dan hangatnya mentari. Embun yang menetes dan meresap ke dalam tanah, cahaya-cahaya kecil dari pantulan air dan matahari terlihat seperti kilatan kristal.

Baru kemarin sosok tuan muda pergi dari negara ini. Tapi mereka semua sudah merasakan rindu yang muncul, apalagi bertahun-tahun nantinya. Banyak kenangan dengan Changbin yang dulu di kenal sebagai si manusia dingin yang tak pernah peduli dengan orang di sekitar nya, di tambah dia sosok yang mudah marah dan setiap perkataan kadang suka menyakiti hati. Namun sifat itu perlahan hilang, terganti dengan sifat kebalikannya. Sosok yang banyak bicara, peduli, dan sebagainya.

~~~

Gadis itu masih berdiam pada kaca jendela yang besar di kamarnya. Pastinya memandang luar jendela. Mengingat semua kenangan-kenangan yang begitu saja berlalu dengan cepat. Di tambah jika dirinya bukanlah lagi gadis SMA, semua kisah yang ia jalani dan tinggal kan.

"Nonaa.. sarapan pagi sudah siap. Tuan besar, Nona besar, tuan muda Yu-gyeom dan tuan muda Lee know sudah menunggu di meja makan". Suara yang menganggu renungan Ayiene dari luar pintu kamar.

"Baik.. nanti aku kesana". Jawab Ayiene, tetap dengan tatapan menuju luar jendela. Berharap ada seseorang yang berdiri di sana dan melambaikan tangan untuk mengucapkan 'hai aku kembali'. Tapi itu tidak mungkin terjadi.

Membuka pintu dan berjalan ke arah ruang makan.

"Selamat pagi". Sapa serentak mereka yang sudah terlebih dulu datang ke meja makan.

"Selamat pagi". Balas Ayiene dengan senyuman manisnya.

Wahh.. makanan kesukaan Ayiene tersedia di atas meja. Tapi Ayiene malah tak berselera makan, ia hanya meminum susu yang telah di sajikan di depannya.

"Kau harus mengisi perut mu agar bisa menjalani hari-hari yang kau sendiri tidak pernah tau apa yang akan terjadi". Ucap Lee know.

Ayiene mengangguk, dan memakan beberapa potong roti bakar.

"Oppa.. temani aku untuk berjalan jalan hari ini.. aku bosan".

"Kau minta temani siapa? Aku apa Lee know". Tanya Yu-gyeom.

"Lee know".

"Aku?.. baiklah, kemana kita hari ini?".

"Kemana saja.. aku ingin menghirup udara luar".

"Baiklah nona muda.. hihi".

***

Selesai makan untuk menepati janjinya, Lee know mengajak Ayiene keluar rumah berdua dengan menggunakan mobil. Berbincang seperti biasa hingga meminta Lee know untuk berhenti di taman kota yang biasa mereka kunjungi.

"Kau suka dengan suasana taman ini ya?". Tanya Lee know yang duduk di sebelah kanan Ayiene di kursi taman.

"Iya.. banyak kenangan di sini haha".

"Jadilah gadis yang kuat.. hari-hari mu belum sampai di sini. Banyak tantangan rintangan dan kebahagiaan yang akan menyambut mu. Berusahalah.. jangan menyerah, dan ingat aku akan selalu ada".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang