surat kabar

23 8 6
                                        

Pagi itu, seperti biasa Lee know bergegas pergi ke sekolah. Sebelum ke sekolah sang ibu menyuruh Lee know mengambil berkas-berkas ya ada laci kamarnya. Sekalian mengantarkan anaknya sekolah sang ibu juga akan pergi ke kantor.

Yap, tampak Lee know sibuk membuka laci untuk mengambil berkas-berkas yang di maksud oleh si ibu.

"Astaga, di mana ya".

Karena merasa tak mampu menemukannya, Lee know mengeluarkan semua isi yang ada di laci tersebut.

"Ah ini dia, apa ini?". Selembar kertas yang sudah terlihat usang jatuh tepat pada kakinya. Lee know mengambil dan mengamati kertas tersebut apa masih penting oleh si ibu sampai-sampai kertas usang ini masih saja di simpan.

"Kabar berita? Ini koran lama ya.. sepasang suami istri melaporkan kehilangan satu anaknya.....".

"Lee know apa sudah kau temukan?".

Si ibu datang karena merasa Lee know lama sekali untuk mengambilnya.

"Aku sudah menemukan nya Eomma, tapi apa ini? Kenapa berita lama masih Eomma simpan di sini?".

"Ah Lee know berikan!, Pergi lah ke mobil sekarang. Nanti kau terlambat". Si ibu merampas surat kabar itu.

"Tenang saja Eomma, ini masih jam berapa.. biarkan aku membaca itu, aku jadi penasaran".

"JANGAN MEMBANTAH!!". si ibu berubah dalam sekejap.

"Eommaa kau marah padaku?".

"Ah maaf, Eomma sekarang banyak pikiran. Tolong kau mengerti keadaan Eomma sekarang".

"Baiklah Eomma, maafkan aku". Lee know yang tak ingin membuat ibunya yang menanggung semua beban dan harus mengganti posisi ayah sebisa mungkin untuk tidak membuat dirinya lelah, dan sedih. Lee know langsung menurut, dan pergi ke luar.

***

Di sekolah Lee know melihat Ayiene berjalan sendiri, ia langsung menghampiri nya.

"Ayiene bagaimana kabarmu hari ini?". Tanya Lee know entah hanya untuk berbasa basi.

"Ya kau lihat sendiri, aku masih bisa berjalan, bernafas dan lainnya".

"Ah benar juga, kau sudah menjenguk Bangchan?".

"Tidak perlu, hari ini dia sudah bersekolah bukan? Lagi pula kalian juga sudah menjenguk nya kemarin. Dengan Chuniyan".

"Apa kau marah?, Kau seperti lain hari ini".

Ayiene menghentikan langkah kaki nya dan menatap mata Lee know yang ikut berhenti dan menatapnya kembali.

"Apa wajahku terlihat marah sekarang?..ha?.. aku aneh saja kenapa satu orang pun dari kalian tidak ada yang melihat kondisi changbin. Kalian terlihat bahagia saat menjenguk Bangchan. Tanpa di sadari ada seorang teman yang sedang berjuang dalam kondisi tidak sadar. Aku pernah di posisi nya, dan itu tidak menyenangkan kau tau!". Ayiene pergi meninggalkan Lee know. Namun Lee know masih dalam posisinya. Terdiam.

***

Bel masuk berbunyi, seluruh murid-murid berjalan kesana kemari untuk masuk ke kelas masing-masing. Terlihat Lee know yang sudah di kursinya hanya duduk melamun. semangat hari ini rasannyaa hilang begitu saja ketika mendengar ucapan Ayiene.

"Teman macam apa aku ini? Seharusnya aku melihat kondisi changbin. Changbin terluka parah sampai tak sadarkan diri tapi aku malah mengabaikan nya. Changbin maafkan aku". Lee know memegangi kepalanya yang terasa sakit. Tiba-tiba saja sakit itu muncul.

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang