Hukuman

28 13 17
                                    

Changbin dan Lee know turun dari mobil yang di antar oleh Yu-gyeom. Beberapa jam yang lalu mereka keluar dari sekolah demi menjenguk Ayiene di rumah sakit. Entah berapa jam mereka disana, namun di jam ini adalah jam ketiga pelajaran.

"Kau terlihat semakin maju ya haha, sudah berani membelai rambut Ayiene di depan Yu-gyeom Hyung kakak Ayiene". Olok Lee know sambil berjalan menuju kelas. Susana di luar kelas disana hening karena semua belajar di dalam kelas.

" Aku bukan membelai rambut nya, hanya membuat kepalanya sedikit ringan. tapi Aku tidak tau kenapa aku begitu tadi, rasanya aku ingin merawatnya sendiri disana. Aku tidak mengerti ada apa dengan ku".

"Kau benar-benar menyukai nya Changbin, rasa suka dan sayang mu tidak main-main. Kau harus perjuangkan. Dan ingat! Aku bukan mendukung mu ataupun Bangchan".

"Ah ya aku tau".

"Sekarang jam berapa? Apa hari ini pelajaran pak Jinyoung?".

"Pak Jinyoung? Guru terseram itu, kita harus cepat Lee know jika tidak kita akan di hukum".

"Kau tenang saja, ada Jisung si pemimpin kelas. Dia tau, pasti dia sudah mengatakan pada pak guru Jinyoung".

"Ah aku sedikit tenang".

...

***

"Yakkkk!! Kenapa kita malah di hukum!! JISUNGGGG!!". Suara Lee know menggema di tengah lapangan akibat teriakan nya.

"Sudah kuduga hufff". Changbin menghela nafas.

Sementara di lantai atas Jisung melihat kedua temannya dari jendela kelas tepat di sampingnya, mereka berdua di tengah lapangan berpanas-panasan, dengan kaki di angkat satu, lalu tangan yang saling memegang telinga satu sama lain. wajah jisung terlihat merasa bersalah. Jisung benar-benar lupa memberi tau pak guru Jinyoung yang terkenal galak bahwa Lee know keluar dari sekolah karena ada urusan lain, dan Changbin juga sudah memberi tau Jisung saat itu.

"Kenapa kau bisa lupa Jisung?". Tanya Jeongin dengan bisikan pada Jisung yang duduk di sebelahnya.

"Ah aku benar-benar lupa, aku tidak ingat sama sekali".

"Dasar bodoh".

"HEI!! Kalian membicarakan apa disana? Apa kalian mau di hukum juga seperti dua orang di tengah lapangan itu?". Ternyata pak guru Jinyoung memperhatikan mereka.

"Tidak pak, maaf". Jawab mereka serentak.

...

Kembali pada lantai dasar, ya tentu pada lapangan sekolah, yang hari ini cuacanya terasa sangat panas bagi mereka.
Ada seseorang yang melihat dari lantai yang lebih tinggi dari kelas Lee know, seorang perempuan dengan senyuman tipis di bibirnya. Ia benar-benar melihat mereka di hukum dengan posisi berdiri. Lalu ia tidak terlihat disana lagi. Lee know melihat nya tapi karena rasa panas itu membuat dia tidak mengenal siapa yang melihatnya tadi.
Orang itu turun, dan Lee know baru menyadari bahwa itu adalah Enggie. Tak segan Enggie menghampiri mereka berdua.

"Hei apa yang terjadi pada kalian berdua ha? Apa kalian di hukum? Kalian melakukan apa sampai bisa di hukum begini?". Enggie berusaha menutupi tawanya.

"Ah ini semua karena Jisung, aku sudah mengatakan bahwa aku ada urusan di luar. Aku minta tolong padanya agar dia nanti memberi tau, tapi malah seperti ini. Dia lupa memberi tau, dan changbin juga sudah mengatakan pada Jisung kalau dia juga keluar. Akhirnya kami di hukum bersamaan". Jelas Lee Know panjang kali lebar kali tinggi.

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang