Cara Sendiri

31 13 20
                                    

"Appa ingin kau melanjutkan pendidikan di luar negeri!".

"Tidak!! Aku tidak mau, sudah ku bilang aku tidak mau ya tidak. Jangan memaksa ku!".

"Ini untuk masa depan mu, seharusnya kau bersyukur memiliki orang tua seperti kami ini. Bisa membiayai anaknya melanjutkan pendidikan. Lihat orang-orang di luar sana".

"Tapi aku tidak mau Appa! Tolonglah mengerti perasaan ku, sampai kapan kalian membuat diriku begini? Aku punya tujuan sendiri. Jangan atur kehidupan ku, aku sudah dewasa, kenapa kalian menganggap ku sebagai anak-anak lagi ha?".

"Appa tidak peduli, kau harus melanjutkan pendidikan mu di luar negeri. Apa kau tidak bisa seperti kakak mu Youngjae?".

"Tolong jangan bandingkan aku dengan dirinya!".

"Kalau tidak mau ya kau harus menuruti apa kataku!".

"Aku tidak mau!!!".

"Dasar anak konyol, di berikan yang bagus malah menolak".

Perdebatan itu terjadi pada rumah besar. Changbin kini berdebat dengan ayahnya sendiri membahas pendidikan. Ayah Changbin tentu ingin Changbin mendapatkan pendidikan yang bagus, namun changbin benar-benar tidak menyukai hal itu.

Lalu Changbin keluar dari ruang kerja milik ayahnya itu. Ia benar-benar muak dengan semua ini. Selalu saja di Banding- bandingkan dengan kakaknya.

"Tuan muda, baju mu sudah siap. Kau ingin kemana hari ini?". Salah satu pelayan laki-laki di rumahnya menghampiri Changbin.

"Aku ingin pergi sendiri saja, jangan ada yang mengikuti ku. Kau paham?".

"Baik tuan muda".

Pelayan itu segera pergi.

***

Berdiri di tepi pantai memandangi ombak yang terus-menerus menyeret pasir, dan menabraki batu-batu karang.
Changbin ada disana, merenungi sesuatu yang terjadi padanya.

"Appa ada benarnya juga, ini untuk masa depan ku. Tapi bukan ini yang aku mau".

Kakak laki-laki Changbin sukses membuat kedua orang tuanya bangga, menyelesaikan pendidikan di luar negeri dan sekarang menjadi pengusaha muda. Orang tua Changbin pasti ingin sekali si anak kedua dari 3 bersaudara itu melakukan hal yang sama untuk membahagiakan kedua orang tua nya.
Entah kenapa Changbin merasa hal itu membebani pikirannya saat ini. Sejak dulu hingga sekarang kedua orang tua itu selalu menuntut dirinya agar mau menuruti kemauan mereka. Changbin merasa tidak adil dengan semua ini.

Hembusan angin laut menyentuh wajahnya, kini Changbin terlihat sedikit tenang melihat keindahan alam di depan mata.

"Kau tau laut? Sesungguhnya alasan aku tidak ingin ke luar negeri adalah gadis yang bernama Ayiene, aku tidak mau jauh darinya. Ya walau aku tau dia tidak menyukai ku, dia menyukai sahabat ku. Aku harus bagaimana? Apa aku salah jika aku merasakan jatuh cinta, ini pertama kalinya aku menyukai seseorang".

Changbin memejamkan mata, ia merasakan tiupan angin itu menjawab segala pertanyaan yang ada di benaknya.

"Siapa bilang wanita itu tidak menyukai mu? Apa sudah kau tanyakan? Ini pertama kalinya kau jatuh cinta. Seharusnya kau menunjukkan bahwa kau menyukai dirinya, jangan hanya memendam perasaan. Sesuatu yang di pendam itu tidak mengenakan kau harus tau itu!".

"Aku rasa laut ini malah Kembali bertanya padaku".

"Heii! Lihatlah kebelakang! Aku Hyung mu" .

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang