Kabar

28 13 19
                                    

Wah, dua judul cerita sebelumnya menceritakan sudut pandang yang lain. Apa kalian bosan dengan cerita ini karena kata-katanya, atau kejadian-kejadian yang tidak ada yang membuat kalian jadi penasaran?...
Baiklah aku akan melanjutkan cerita walaupun tidak ada yang menarik di cerita ini..haha..

~~~

Ketika memasuki gerbang sekolah phonsel milik Lee know berbunyi, menandakan ada pesan yang masuk untuk dirinya. Lee know segera membuka phonsel nya tersebut. wajah Lee know berubah seketika ketika mendapatkan kabar dari Yu-gyeom bahwa Ayiene telah sadar.

Lee know membalik arah langkahnya, dan bertemu dengan Hyunjin yang tengah berjalan itu.

"Lee know kau mau kemana? Sebentar lagi waktu nya masuk pelajaran". Tanya Hyunjin.

"Ah Hyunjin, aku minta tolong pada mu. Izinkan aku kepada guru pelajaran bahwa aku hari ini tidak masuk, ada urusan lain yang harus ku kerjakan".

"Baiklah, semoga urusan mu cepat selesai ya".

"Terimakasih Hyunjin, kalau begitu aku pergi dulu".

Lee know bergegas pergi menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Ayiene sekarang yang dikabarkan oleh Yu-gyeom kalau dia sudah sadar kan diri. Tentu saja ia masih memakai seragam sekolah lengkap dengan tas di punggungnya.

***

Sesampainya pada ruangan Ayiene, Lee know menyaksikan hal yang tidak menyenangkan. Apa ini? Ada apa? Kenapa semua menangis.
Yu-gyeom bilang kalau Ayiene sudah sadarkan diri, tapi apa.. Ayiene masih terbaring dengan wajah pucat. Infus yang terpasang di tubuh Ayiene kini di cabut oleh dokter. Mereka semua terlihat pasrah. Tidak, jangan katakan kalau Ayiene....

"Hyung... Ada apa ini?". Lee know semakin bingung ada apa, ayah, ibu, dan kakak laki-laki Ayiene menangis histeris.

"Lee Know... Ayiene masih hidup kan? Kau percaya kan? Ayiene adikku masih hidup!". Yu-gyeom memeluk erat tubuh Lee know. Betapa tidak percaya dirinya, seakan-akan ini semua hanyalah mimpi.

"Maaf, tapi nyawa anak ini tidak bisa di selamat kan lagi". Dokter itu memberi tau fakta sesungguhnya tentang Ayiene.

Lee know terkejut, nafasnya hampir saja berhenti, Jantung berdegup kencang.

"TIDAKK!!! KAU PASTI BOHONG! KAU BOHONG! ADIKKU MASIH HIDUP! beri pertolongan untuk nya dokter... Aku mohooonnnn". Yu-gyeom sudah tersungkur di lantai.

"Yu-gyeom! Nakkk.. sudah nak". Ayah Ayiene berusaha menenangkan kakak laki-lakinya.
Dan seketika itu ibu Ayiene pingsan.

Lee know terbungkam, ia tidak bisa mengatakan apapun. Ia berusaha menahan air matanya...

"Lee know, kau ingin kehilangan seseorang dalam hidup mu untuk kedua kalinya?". Suara seseorang terdengar oleh telinga Lee know, namun tidak melihat wujudnya.

"Appa kau kah itu?".

"Lee know... Jaga orang di sekitar mu. Bukankah Ayiene adalah teman mu? Jagalah dia, beri tau kepada keluarga nya jika kehilangan seseorang terdekat lebih menyakitkan di banding kehilangan harta".

"Baiklah Appa. . . . . . Appa? Kau masih mendengar ku? Appa!.... Appa!.... APPAA!!".

"LEE KNOW!!! hei bangunlaaaaah!!!".

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang