Lee know pulang

21 8 0
                                    

Tak terasa dua hari Lee know meninggalkan rumahnya, dua hari Lee know tidak masuk sekolah, dan dua hari juga Lee know tak pernah lagi mendengar kan suara wanita yang merawat nya. "Lee Know bangunlah!", "Lee know cepat! Nanti kau terlambat sekolah","Lee know kau sudah makan?". Dan suara lainnya yang membuat dirinya rindu saat ini. Apakah Lee know sudah memiliki keputusan yang tepat untuk hidupnya kini?. Kejadian yang benar-benar tak di inginkan, bahkan sama sekali tak menduga nya. Begitu saja datang dalam dirinya. Bahkan Lee know hampir saja ingin pergi dari dunia ini.

Terduduk di kursi belajar milik Bangchan, sambil menunggu kedatangannya sepulang sekolah. Lee know berpesan agar Bangchan tidak menceritakan apapun yang terjadi pada teman-teman nya. Termasuk tidak memberi tau bahwa ia ada di rumah Bangchan.

Tak sadar air mata menetes, jatuh tepat di atas foto wanita yang telah merawat nya di phonsel miliknya. Kepalanya lagi-lagi terasa sakit, ia tak sanggup memikirkan ini.

Cklek...

Pintu kamar terbuka, Bangchan yang baru pulang dari sekolah meletakkan tasnya ke lantai dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Lelah seharian di sekolah, perlahan ia memejamkan matanya karena kantuk mulai menyerang. Lee know menatap nya, betapa rindunya ia dengan sekolah. 2 hari baginya terlalu lama, rasa seperti bertahun-tahun.

"Bangchan kau tidur?". Tanya Lee know yang masih duduk di kursi.

"Mmm?... Tidak, aku hanya memejamkan mata. Ada apa? Apa ada suatu hal yang ingin kau sampaikan atau tanyakan?".

"Bagaimana dengan kelas? Aku rindu sekolah".

"Seperti biasa, Tapi tidak menyenangkan jika tidak ada dirimu. Banyak teman-teman yang menanyakan dirimu. karena aku harus berjanji padamu untuk tidak memberi tau siapa pun jadi aku katakan saja aku tidak tau".

"Maafkan aku, karena diriku kau jadi berbohong".

"Tidak perlu meminta maaf, kau ini seperti orang asing saja".

"Apa Ayiene memberi tau masalah ini pada teman-teman nya. masalah ini belum selesai, jadi aku tidak ingin siapa pun mengetahuinya".

"Ayiene? Dia sama seperti mu, belakangan ini dia tidak masuk sekolah. Mungkin ia juga tidak menyangka atas semua ini". Bangchan membuka matanya dan duduk.

"Aku ingin pulang saja".

"Kau ingin pulang? Kemana?".

"Kerumah di mana aku tinggal".

"Kau yakin? Kau sudah memutuskan matang-matang?".

"Aku belum memutuskan apa pun, aku hanya rindu dengan nya".

"Lee know...".

Lee know melirik ke Bangchan lagi.

"Sejak dulu aku berfikir kau terlalu peduli pada Ayiene, selalu menjenguk nya bahkan selalu membantu dirinya. Aku sama sekali tidak pernah berfikir bahwa Ayiene ada lah adikkmu sendiri bahkan tidak berfikir bahwa ia ada hubungan saudara dengan mu. Aku benar-benar tidak menyangka akan ini, jika aku di posisi mu aku juga pasti akan merasakan bingungnya dirimu. Aku tidak bisa mengusulkan sesuatu, aku takut itu malah akan menjadi masalah"

Lee know menunduk, otaknya terus berfikir apa yang akan ia lakukan ketika dalam kerinduan yang semakin menjadi jadi. Memang mudah untuk memberikan saran kepada orang lain, namun ketika diri sendiri yang terkena masalah otak tiba-tiba saja buntu, dan bibir membisu.

Lee know beranjak dari duduknya dan pergi keluar. Bangchan yang melihat tak tinggal diam, cepat-cepat ia mengganti seragam sekolah nya dan mengikuti Lee know dari belakang yang terus berjalan tak tentu arah. Lee know berhenti, tersadar bahwa Bangchan mengikuti nya. Dan menoleh.

Always thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang