♥35♥

10 7 0
                                    

"ini kampungnya?"tanya Zidan seraya melihat kesana kemari,rumah warga yang tertata rapi dan masih asri.

"Mungkin"jawab Andy,

"Kita tanya aja sama bapak yang dagang itu dimana letak sungai"usul marchel yang disetujui keduanya.

Mereka bertiga menghampiri sang pedagang,dan menanyakan dimana lokasi sungai terdekat.

"Oh,Aden Aden lurus saja,nanti mentok sana belok kiri.ga jauh dari sini den"jawab sang pedagang

"Kalo begitu terimakasih ya pak",

"Sama sama"

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan dengan mengikuti petunjuk dari bapak tadi.

Sesampainya disana..

"Oh ini sungainya.enak juga ya,masih bersih belum tercemar kaya di kota,sekalian aja kalo gitu kita langsung ke air terjunnya!"ucap Zidan

"Jangan bercanda deh Lo,liat tuh petunjuk air terjunnya,berapa ratus kilometer dari sini,gue males Haiking"tutur Andy seraya melipat kedua tangannya.

"Masalah air diributin,udah cepet.kita cari cara buat nangkep ikannya.ga mungkin kan kita nangkepnya langsung,secara ikan itu licin"ucap marchel

"Makanya kalo apa apa tuh ngotak dulu.siapa juga yang mau nangkep pake tangan kosong.tuh,ada bambu,Lo tinggal runcingin aja bambunya,kita tusuk ikannya kalo keliatan ambil nafas ke udara"omong Andy,

"Eh tolol,mana ada ikan ngambil nafas ke udara,Lo pikir ikan sungai ini Ikan paus apa?ikan tuh bernafas pak ingus!"omong Zidan

"Insang jir!"sela marchel

"Itu maksud gua!"jawab Zidan,

"Trus kalo ikan buka buka mulutnya ke perairan itu ngapain?"tanya Andy

"Nah,kalo itu si ikannya lagi nyanyi.meratapi hidupnya,gininih.ohhhh..,malangnya hidupkuuu...,masih kecil dijadikan ikan hias...,sudah besar aku di masak....ohhh...kapan aku hidup bahagia.....upluk upluk upluk uplukkkk"Zidan bernyanyi sambil me manyun manyun kan bibirnya.

"Ga enak didenger"ketus Andy seraya tertunduk meratapi tingkah laku Zidan

"Juga ga masuk akal"sambung marchel

"Yaudah sana cepet bikin tombaknya!"titah Zidan.

Mereka pun membuat senjata untuk menangkap ikan,setelah selesai mereka turun ke dasar danau tak lupa membuka baju,dan melihat ikan yang berenang kesana kemari.

"Gila!ikannya banyak banget!gede gede lagi!"ucap Zidan dengan mata terbelalak

"Kalo ini sih pasti si Puri aja yang ngabisin semuanya"tutur marchel seraya tertawa kecil

"Yang harus makan banyak tuh cewek Lo,udah kurus memprihatinkan pula"sela Andy

"Bodo,gitu gitu juga gue sayang"jawab marchel

"Halah,rasa sayang Lo pada ga sebanding rasa sayang gue sama nazwa.jadi ga usah sombong dan takabur,"ucap Zidan

"Bulshit Lo,tadi Lo apa di depan anak anak?sombong kan Lo?kita buktiin aja siapa yang bakal dapet banyak ikannya"Andy menantang Zidan,begitu juga dengan marchel.

Mereka pun mulai mencari dan menangkap ikan ikan itu.

Dibalik semak semak...

"Liat tuh,apa saya bilang?ada cowok ganteng disini.."ucap seorang gadis kampung sini pada temannya.

"Aduduh,iya ganteng ganteng banget.coba aja kalo saya orang kota,saya mau pacaran sama mereka.ituloh yang tinggi sedikit,ya ampun mirip oppaa"jawab temannya

"Kalo saya mah sih,yang agak berotot itu,pasti kalo ada apa apa saya dijagain"sambung temannya.

Mereka bertiga terus saja memeperhatikan Andy dan temannya di balik semak semak.

~~

"I need somebody to heal
Somebody to know
Somebody to have
Somebody to hold  It's easy to say
But it's never the same I guess I kinda liked the way you numbed all the pain Now the day bleeds Into nightfall
And you're not here
To get me through it all I let my guard down
And then you pulled the rug
I was getting kinda used to being someone you loved",sepanjang jalan Justin bersenandung dengan merdunya,sampai sampai Ryan dan Aldo terbawa suasana,dan tanpa mereka sadari,beberapa gadis desa mengikuti mereka karena Alunan lagu yang Justin nyanyikan.

"Enak juga suara Lo"Puji Aldo,

"So pasti"jawab Justin,

"Halah,gue juga bisa lebih merdu ketimbang Lo"ucap Ryan tak terima.

"Oh ya?sekarang coba gue denger"tutur justin

"Ekhem"Ryan mengambil ancang-ancang.

"Wensomi bodi lopeyu,eperiting wan tugeder,eperiting hennnn_",

"Aduhh,ga enak banget sih mas!"sela salah satu gadis di antara empat gadis itu.seketika Ryan Justin dan Aldo berbalik badan.

"Payah Lo,makanya jangan keseringan makan terompet,jadi ga enak kan tuh suara"bisik Aldo seraya mengejek.

"Njing"balas Ryan

"Kalian..ngapain ya?ngikutin kita?"tanya Justin,keempat gadis itu mulai tersadar dan gugup seketika.

"Emh..,itu kita lagi.."gugup salah satu di antara mereka.

"Gilaa,cantik juga nih cewek"Bisik Ryan pada Aldo,dan jitakan kecil Aldo berikan pada kepalanya.

"Inget Imel!dasar!"tutur Aldo,

"Oh iya astaga.."ucap Ryan seraya menepuk jidatnya.

"Kita teh tadi denger lagu,merdu banget.pas kita liat ada mas mas nya disini,yaudah kita ikutin aja",jelas salah satunya

"Ohohoh,haha.makasih"Justin menggaruk garuk kepala belakangnya walau tak gatal,dan tersenyum lebar,sekali lagi Aldo menjitak kepala temannya.

"Lo kenapa,?"heran Justin

"Jangan terbang karena pujian!"tutur Aldo seraya melipat kedua tangannya.

"Mas nya orang luar negri ya?"tanya gadis lain

"Iya,kok tau?"Justin bertanya Balik

"Pantas saja enak dan fasih"jawabnya

",Haha,iya"

"Ngomong ngomong mas nya mau kemana?"tanya gadis yang satunya

"Kita mau cari kayu bakar Deket Deket sini,kalian tau ga?"tanya Ryan

"Oh,kayu bakar.kebetulan kita juga lagi mau ambil,gimana kalo kita barengan?disana juga ada bapak saya"tawar nya

"Boleh tuh"jawab Aldo,

"Yaudah atuh mas,ikutin kita ya"

Mereka pun berjalan menuju hutan.

~~

"Masih jauh ga pur?cape gue!"keluh nazwa seraya memegang kedua lututnya.

"Bentar lagi,Lo payah banget si"jawab Puri

"Payah payah,cape nih kaki jalan dari tadi!istirahat ngapa?!"

"Istirahat istirahat,hari mulai gelap,Lo mau kesesat di hutan?"

"Ogah!gue belum nikah!!"

"Ternyata Lo gasabar juga pengen nikah sama si tapal kuda?"

"Bukan Zidan,tapi oppa jimin..,muahhh"

"Dih,jiji.awas loh ntar gila"

"Bodo amat"

"Cepet elah,itu tinggal depan belok dikit udah"

"Gendong.."

"Yee bocah.lu pikir gue emak lu apa?"

Puri berjalan meninggalkan nazwa.

"Oik!pabo!tungguin ngapa?!kagak ada belas kasihan banget sama adik odobe mu ini!!",

"Cepatlah wahai permaisuri ku!"teriak Puri dari kejauhan

"Dasar kurang obat"gumam nazwa,nazwa pun menyusul Puri yang sudah meninggalkannya jauh.

Skenario Cinta 3(END)Where stories live. Discover now