♥58♥

20 7 0
                                    

Saat ini gue tengah rebahan,entah kenapa disaat akan menghadapi "Hari Menegangkan" menurut orang lain tapi bagi gue sungguh ga bermutu dan gada kaget kagetnya.

Entahlah,mungkin ini efek dari kecuekan gue.

Secangkir teh dan alunan musik yang menemani gue di malam yang begitu indah ini,bukan karena besok pernikahan gue,hanya saja bintang di luar tampak berseri seri menyinari bumi.

Gue berjalan menuju balkon dengan membawa cangkir teh yang bibi suguhkan untuk gue tadi.

Entah kenapa disaat gue slalu bersantai ada aja gangguannya.

Puri Chalondra,orang yang slalu menyebalkan bagi gue disaat seperti ini bisa bisanya dia mengganggu keindahan malam gue?

Dasar.

"Halo",ucap gue pada Puri yang di sebrang sana.

"Lagi ngapain Lo?cie lagi mikirin buat besok ya?btw tadi gue udah sebar undangan nya.jadi Lo ga usah ambil pusing"

"Dih,lagi mikirin buat besok?yakali"

"Trus Lo mikirin apa?awas Lo kalo mikirin hal hal yang aneh"

"Aneh gimana maksud Lo?"

"Yang aneh aja lah.bisa bermacam macam kan?"

"Dahlah,gue bisa stres ngobrol sama Lo!"

"Ehh odobe!jangan di matiin dulu!"

"Ck,apa lagi sih Pur?!gue mau menikmati indahnya malam ini"

"Ketempelan apa Lo?haha"

"Ketempelan bapak isal!"

"Anjir jangan bawa bawa nama partai!"

"Bodo amat!ck,Pur Lo ngapa sih doyannya ganggu gue Mulu?dahlah mending Lo layanin suami Lo yang super unfaedah itu"

"Males gue,malas punya anak!"

"Awas loh Pur awas.ucapan adalah doa"

"Ya emang!gue tuh ya_"

"Puri!!!",

Terdengar suara Andy yang bisa gue denger dengan jelas.

Dan seketika itu juga Puri mematikan hp nya,dasar ya.modus nya kebangetan.

♥♦♥

"Assamualaikum..."ucap Silvi di ambang pintu rumah Sherly dan Aldo

Tak lama Aldo membuka pintu rumahnya dan terpampang lah kedua orang tuanya yang tengah tersenyum lebar kepadanya.

"Boleh kami masuk do?"tanya Ahmad

"Ya boleh lah pah.pintu ini slalu terbuka lebar buat mamah sama papah,ayo masuk"jawab Aldo diiringi senyuman dari kedua orang tuanya.

Setelah masuk,kedua orang tua Aldo pun duduk di sofa ruang tamu.sedangkan Aldo permisi untuk memanggil istrinya.

~~

Sherly turun dari lantai atas dan langsung menghampiri mertuanya.ia mencium punggung tangan keduanya dengan rasa hormat.

"Mamah sama papah apa kabar?kok baru main kesini?"tanya Sherly seraya menuangkan air putih ke dalam gelas.

"Yah,biasalah nak.kalau papah kamu ga sibuk Pasti mamah bakalan sering sering kesini",jawab Silvi

"Aldo mana?"tanya Ahmad seraya celingak-celinguk

"Biasa pah.lagi bisnis di ruangan pribadinya"jelas Sherly.

"Kamu betah disini nak?",

"Betah mah.tetangganya pada baik baik"

"Ya baguslah kalau begitu,papah ikut senang"

"Hehe iya pah."

"Ngomong ngomong,kapan kamu mau ngasih mamah sama papah cucu?"

Pertanyaan Silvi membuat Sherly tertegun.

"Anu..,segimana dikasihnya aja mah"gugup Sherly

"Mamah ini,baru juga pengantin baru.jangan gitu lah.biarin mereka menikmati kemesraannya dulu"ucap Ahmad yang di angguki Silvi.

"Mamah sama papah tenang aja.secepatnya aku sama Sherly bakal kasih momongan.mau berapa?satu?dua?atau bahkan tiga?bisa kok"ucap Aldo yang tiba tiba datang kalau duduk di samping Sherly.

"Kamu ini!emang kamu kira bikin anak itu segampang bikin print nan di warnet?ish~"sumpal Sherly

"Maklumi dia sher,namanya juga Aldo,kalo ga gitu berasa aneh"ucap Ahmad

"Hah~sebelum nikah juga udah aku maklumi kok pah"jawab Sherly

"Hahaha"

Skenario Cinta 3(END)Where stories live. Discover now