Skenario Cinta 3(END)

♥39♥

Malam telah tiba,diiringi sang rembulan menambah keharmonisan dimalam ini.

Rasanya malam ini sangat berbeda seperti malam malam biasanya bagi Meysa dan Gilang.

Meysa tengah duduk di sisi ranjang,dan menyender di penyangga ranjang,seraya mengutak Atik handfone nya.

Gilang perlahan menghampiri Meysa,dan mengambil handfone lalu menaruh nya di meja.

"Mau kapan?"tanya Gilang,Meysa pun tersenyum

"Kapan ya?"Meysa berbalik tanya,dan mengetuk dagunya dengan satu jari.

"Ck,jangan gitu.tambah gemes liatnya"Gilang menurunkan jari Meysa.

Lalu perlahan menyodorkan mukanya ke arah Meysa,hingga tersisa satu inci.

"Kamu udah sikat gigi?"tanya Meysa yang membuat Gilang duh duh duh.

"Udah sayang,mulut aku udah wangi kaya di taman bunga"

"Yeee,jiji"

"Udahlah,ayo",

Meysa pun tertawa, begitu juga Gilang.

Lalu..,

Hening.

♥♦♥

Hari kedua

Seperti biasa para remaja fase dewasa ini tengah menikmati indahnya pemandangan di sekitaran gunung ini.karena villa Puri berada di puncak,jadi mudah melihat pemandangan di atas sini.

Mereka melakukan aktifitasnya masing masing,sarapan pun telah mereka lakukan.

Beralih pada Andy dan zidan yang tengah asik mendengar lagu pop Indonesia di radio klasik.

Mereka berdua menikmati setiap lagunya dengan mata tertutup.

Dengar kamu yang aku sayang-sayang
Cinta ini bukan main-mainan
Aku akan temui ayahmu
Untuk meminta restu
Dalam perjalanan cintaku sayang
Hanya engkau yang aku tuju
Akan ku jemput dengan halal
Cintaku tidak mainan
Ku terima nikahnya
Si dia binti ayahnya
Berjanji tuk menjaganya
Sampai ke surga
Ku terima nikahnya
Si dia binti ayahnya
Dengan seperangkat alat solat
Insyaallah sah sah sah

Begitulah alunan musik yang terdengar oleh Andy dan zidan

Gila,nih lagu mewakilkan gue banget~ndy

Gue berkhayal dulu ah,gimana nantinya kalo gue nikah sama nazwa~zdn

Andy dan zidan berkhayal tak sengaja bersamaan.

Khayalan Zidan & Andy

Dilihatnya seorang putri cantik bergaun putih tengah menuju pelaminan.

Wanita itu memakai penutup wajah layaknya pengantin luar negri.

Ia duduk di samping sang calon suami,dan sang penghulu memulai akadnya.

Diucapkannya begitu lantang dan jelas,hingga akhirnya mereka telah sah menjadi suami istri.

Sang suami mencoba membuka penutup wajahnya dan dilihatnya..