♥55♥

15 7 3
                                    

"IMELDA!!!!!!!"teriak Ryan dari balik pintu kelas Imelda.

Nampak semua orang ter kaget kaget.
Begitupun dengan pak Prapto.

"Jangan bilang dia si anak pengancam itu Imel?!",ucap Prapto yang merincikan Rendra keponakan dari Sang pujaan hatinya.

"Ka,kayaknya bukan deh pak"jawab Imelda setengah mati.

"Eurghhh!!menyebalkan sekali!",

Brak!

Prapto menendang pintu hingga terdengar pantulan yang sangat nyaring.

Nampak lah seorang pemuda yang samar samar seperti Rendra.

"Kamu lagi?mau apa kamu kesini lagi?!",tanya Prapto dengan menaikan nadanya.

"Perasaan saya baru kesini pak",jawab Ryan dengan santainya.lalu mengibas rambutnya kebelakang.

"Kamu Rendra kan?",tanya Prapto

"Siapa Rendra?saya Ryan!Ryan pheelan",jelas Ryan.

"Pasti kamu ingin mengajak Imelda pergi seperti Rendra waktu itu?!"

"Siapa?siapa yang berani bawa calon tunangan saya pergi?",

"Argh!memang mahasiswa disini tidak ada sopan santun!masih saja mau menjahili dosen nya!saya!_"

"Pak ada Bu Melly!"seru seseorang di belakang Ryan,lantas Ryan menoleh ke arahnya,dan heran siapa dia.

"Dimana?"tanya Prapto antusias

"Di ruangan bapak,katanya sih ada perlu sama bapak",jawabnya

"Wah,kebetulan sekali",

Prapto menyisir rambutnya yang apik ala ala rambut Mail terbelah dua.

Prapto tanpa basa basi meninggalkan kelasnya saat itu juga.

Sedangkan Ryan masih heran,siapa pemuda yang bersamanya kini.

"Siapa Lo?",tanya Ryan sedikit iba

Dan dia hanya tersenyum lebar.

~~

"Duh~imel!bisa ga sih sehari aja Lo ga bikin amuk pa Prapto?!"ucap salah satu teman kampus Imelda.

"Ya!Lo kek gatau si guru killer itu kalo marah macam iron man!",sewot yang satunya

"Ck!Yaya!gue minta maaf!",

Imelda pun beranjak keluar untuk menyelesaikan masalahnya.

"Ryan?Rendra?",

Kedua lelaki itu pun menoleh ke arahnya.

♥♦♥

Hari ini adalah hari dimana lebih jenuh,membosankan,menjengkelkan dari hari hari sebelumnya.

Entah mengapa mood aku hancur banget saat berhadapan dengan hari ini.

Biasanya setiap hari juga aku slalu Semangat dan bahagia.

Oke kita lanjutkan saja,aku tengah menunggu dosen yang paling menyeramkan di dunia,Bu pelangi,meskipun namanya pelangi tetapi tak seperti sikapnya yang mirip Awan gelap mendung yang slalu membuat siapapun ketakutan.

Mungkin lahirnya salah server:v

"Kalo ga karena hormat sama yang tua.males aku..",gumamku seraya melirik kesana kesini.

"Meysa",serunya dari belakang.

Akupun menoleh ke arahnya,dengan senyuman lebar yang sangat terpaksa aku berikan padanya.

"Bagiamana?sudah?"tanyanya

"Sudah Bu,ini tugas yang ibu berikan sama saya,sudah saya kerjakan semuanya"jawabku

"Oh baiklah,kemarikan",

Ia mengambil seberkas tumpukan yang ada di genggamanku.akupun memberikannya.

"Kalau begitu saya permisi",,

Lihat bukan?betapa menyebalkannya guru kurus itu?!makasih atau apalah ga repot bukan?sudah kurus hidup pula.

Lo kek ga nyadar diri aja😶~thor

Beda!~mys

Yamaaff:/

♥♦♥

Kedua lelaki itu pun menoleh ke arahnya.

"Imel?"tanya Ryan dan Rendra secara bersamaan.

"Kalian ngapain sih disini?ga cape bikin aku stres?kamu ada apa Ryan?dan Lo juga Rendra ngapain kesini terus??",tanya Imelda bak wartawan

"Tuh kan,kenapa sih Lo kalo ke orang lain tuh ngomong nya aku-kamu,giliran gue?"sewot Rendra yang merasa dirinya di bedakan.

"Siapa orang lain?"tanya Imelda

"Nih,dia siapa?",Rendra menunjuk Ryan dengan kedua matanya.

"Dia_",

"Sut sut sutt,biar aku aja yang jelasin ya sayang.kamu kan sayang kalo jelasin panjang lebar",Ryan memotong ucapan Imel,dan Imel hanya mengangguk setuju.

Ryan perlahan mendekat ke arah Rendra,membuat Rendra merasa risih dengan tubuh jangkung Ryan,ya walaupun beda tinggi dikit.

"Gue,Ryan pheelan!calon tunangan Imelda zakeisha plus calon suaminya",jelas Ryan sejelas jelasnya.

Entah kenapa saat itu juga Rendra ingin memukul Ryan sekeras kerasnya.tapi ia sadar,percuma ia melakukan itu pada dasarnya Ryan lah yang akan di bela Imelda.

"Oh,ok",Rendra pun pergi meninggalkan Ryan dan Imelda.

"Ada apa?"tanya Imelda sedikit kesal.

"Ada kabar baik"jawab Ryan dengan senyuman yang sumringah.

"Apa?"

Lalu Ryan pun berbisik di telinga Imelda.

"Aku akan lamar kamu"

~~

Padahal gue bela belain Tante Melly ke ruangannya pak Prapto agar gue bisa berdua lagi sama Lo,itu alasan gue yang slalu datang ke kelas lo~rndr

Rendra telah sampai di kamar mandi yang bisa di bilang angker dan tidak terpakai lagi.

Letaknya tepat di belakang kampus,Rendra bercermin pada kaca buram dan seketika berjamur.

Lalu tertawa tawa tak jelas.

Hingga akhirnya...

PRANK!!!

kaca itu hancur berkeping keping dengan sekali pukulan.

Darah mengucur dalam kepalan tangan rendra.lalu ia tertawa kembali.

"Ryan..."gumam Rendra

"Apa kita harus bersaing secara jantan?"



Skenario Cinta 3(END)Where stories live. Discover now