♥72♥

23 7 6
                                    

Justin kini sedang duduk di balkon kamarnya,seraya memandangi indahnya langit di sore hari.

Dengan alunan musik dan secangkir kopi penambah kenikmatan.
Melamun akan masa depan indahnya bersama Ridha tak terbendung oleh angan angannya.

Lamunannya di hancurkan seketika oleh seseorang yang memanggil namanya di sampingnya.

"Lo?"tanya Justin sedikit kaget

"Apa kabar?"tanyanya dengan senyum sumringah

"Baik.lo tau darimana rumah gue?"

"Gue ini tamu.ga disuruh duduk dulu apa?"

"O,oh.ya duduk aja"

Justin dan Teo pun duduk dan memandangi langit bersamaan.

"Gue cuma mau silaturahmi"ucap Teo

"Tumben.lo ngilang.ntah kemana.jarang kumpul sama anak anak"ucap Justin

"Yaa,karna gue masih canggung.gue masih ada perasaan ga enak pasal insiden kita"

"Sans kali.lagian gue juga udah lupa"

"Ya gue masih terbayang bayang aja.gue tersenyum di atas penderitaan Lo sama ridha.lo hampir mati gara gara gue"

"Teo.udah kali.masa lalu yaudah masa lalu"

"Iya.gue minta maaf."

"Btw Lo sama Vina kemana aja?"

"Ada.kita sepakat buat ga bareng sama Lo pada lagi"

"Kenapa?"

"Ntahlah.rasanya kita bagai kesialan kalo berada di antara Lo semua"

"Lo apa apaan si"

"Serius,"

"Trus Lo mau kaya gimana?ntar kalo Lo kawin sama Zahra ga bakal ngundang kita kita?"

"Ya gimana nanti aja.oh ya kabar anak anak Gimana?"

"Baik.sekarang Meysa lagi hamil.sedangkan Sherly,nazwa,Puri belum.puri lagi sakit"

"Kenapa?"

"Privasi mungkin.bahkan Andy ga cerita"

"Ouh,ok.oh ya keadaan Zahra gimana?"

"Fiamah ceria selalu.tapi gue sebel sama pacarnya itu."

"Udah biasa kali"

"Lo mau jujur ga sama gua?"

"Jujur soal apa?"

"Zahra.lo masih ada perasaan kan sama dia?"

Nampak Teo mengambil nafas dalam dalam.lalu menghembuskannya perlahan lahan.

"Ya.tapi gue sadar.zahra lebih bahagia sama pilihannya.karena bahagianya Zahra adalah bahagianya gue juga.walaupun kecil dulu kita sempat di jodohkan.tapi semenjak ada Vina,gue mulai melupakan itu semua dan menerima kenyataan"

"Sabar ya"

Justin mengusap usap pundak Teo

"Thanks.btw Lo kapan nikah,dan dimana?"

"Haha,soal ituuu...,gue belum ada rencana.lamaran juga belum"

"Moga aja lu nyusul"

"Iya"

♥♦♥

"Gimana sayang?udah pada beres belum?"tanya Mira

"Udah mah.tapi aku heran,Kok banyak banget yang hidangannya?"ucap Zahra terheran heran

"Namanya juga tamu sayang.harus dijamu dengan baik.mending sekarang kamu ganti baju aja ya.mamah mau ke dapur dulu",Mira mengusap pundak Zahra lalu pergi.

Ini sebenernya ada apa si?makin heran aja gue~zhr

~~

Zidan dan nazwa kini tengah duduk di halte bis.sesuai perjanjian dari marchel.

"Duhhh,Zidan!ini mana sih ga Dateng Dateng?mana banyak nyamuk lagi!"gerutu nazwa seraya menggaruk garuk bagian tubuh yang gatal

"Sabar ya sayang.gatau nih si tuyul gosong ga Dateng Dateng"ucap Zidan sama kesalnya

"Tau gini mending kita pulang aja yuk",

"Sayang ..,ini acara penting loh.kasian kan kalo tuyul gosong ga di temenin"

"Kan ada Aurel"

"Yakan ini beda lagi,kita_"

Tit.Tit.

Tiba tiba mobil marchel datang tepat di hadapan mereka berdua.nampak kaca mobil di buka dari dalam dan menampakkan wajah yang teramat menyebalkan bagi nazwa dan Zidan.

"Hehe,lama ya?"tanyanya dari dalam tanpa rasa bersalah apapun

"Hehe hehe gigi Lo tuh hehe!liat nih!istri gua digigit nyamuk!"gerutu Zidan

"Tau!kesel tau nunggu Lo pada!"kesal nazwa

"Yaelahhh naz.cuma digigit nyamuk apa salahnya si?Lo kan manusia bukan zombie"ledek Talita yang duduk di sebelah marchel

"Yalah masalah!setetes darah istri gue ga bakal gue biarin ilang gitu aja"ucap Zidan yang terdengar konyol di telinga marchel

"Lebayyy"sumpal Talita

"Udah cepetan naik!orang tua gue lagi ngekor di belakang"titah marchel dan kemudian nazwa dan Zidan pun naik.

♥♦♥

Gilang masih ragu ragu untuk masuk kedalam kamar.pasalnya takut jika Meysa mengamuk lagi.

Tapi ia harus percaya diri,bahwa istrinya tak mungkin tega seperti itu.

Perlahan ia membuka kenop pintu,dan melihat Meysa yang tengah menyisir rambutnya di depan cermin.

"Sa,sayang?"seru Gilang rada takut

"Hm??"tanya Meysa yang masih sibuk melakukan aktifitasnya itu.

"Nga,ngapain?"

"Kamu ga liat aku lagi nyisir rambut?oh ya kamu belum makan kan?"tanya Meysa seraya bangkit dari duduknya dan membenahi tempat riasnya.

"Belum"

"Yaudah aku masak makanan kesukaan kamu ya"ucap Meysa seraya mengelus pipi Gilang sekilas lalu turun kebawah.

"Aneh.kadang baik kadang ngga.emang ibu ibu hamil slalu berubah ubah ya?atau emang bener Meysa jadi iron man?waktu itu kan kita pernah beli odading mang oleh.gaada tuh rasanya rasanya.bengek yang ada"gumam Gilang,lalu merebahkan dirinya di ranjang,menunggu seruan Meysa dari bawah.

Skenario Cinta 3(END)Where stories live. Discover now