꧁𝕾𝖊𝖓𝖏𝖆 𝕸𝖎𝖑𝖎𝖐 𝕭𝖚𝖒𝖎꧂
Kamu bisa menepi, mencari alasan yang membuatmu suka, mencari warna
Atau bisa berjalan bersama
Menatap satu sama lain, sambil mengucapkan kalimat "tak apa, setidaknya kamu pernah berusaha."
Meski ujungnya memang ada gagal, tapi hasil akan selalu adaAsal kamu tak menyerah
MAMA selalu berkata, bahwa kebahagiaan Bumi adalah kebahagiaannya. Namun dibalik kebahagiaan itu, tersimpan sebuah luka lama yang harus dirahasiakan keberadaannya. Maka selama ini Bumi lebih memilih diam dan melarikan diri sejauh yang ia bisa. Sejak kecil, Bumi diajarkan untuk menjadi kuat, sedihnya harus dipendam rapat-rapat.
Suara gesekan pintu memaksa agar pikiran Bumi kembali pulang. Di sana, ada Mama berdiri dengan senyum yang membuat Bumi senang.
"Kira-kira, tahun ini kamu bawa kado apa ya buat Mama?" tanya Mama sembari mendudukkan diri di depan Bumi.
"Dia bawa kabar baik, Ma." celetuk Kilau yang membawa nampan berisi minuman dari arah dapur.
"Kabar baik apa?"
"Bayi gede Mama udah ada pawangnya. Jadi setiap malem, Mama nggak perlu nyuruh aku puk-puk palanya lagi, deh."
Kilau meletakkan segelas minuman di atas meja setelah melirik jahil ke arah Bumi. Sedangkan Bumi memilih mengangkat bahu, enggan menjelaskan apa-apa saat tatap Mamanya menginterupsi.
"Kok nggak dikenalin ke Mama? Mama kan juga pengen tahu."
"Bukan siapa-siapa kok, Ma." jawab Bumi.
"Bukan siapa apanya? Tadi aja gue lihat kalian ke cafe berdua kok." Suara Kilau nyaring, hingga mampu membangkitkan suasana malam ini yang terkesan garing.
"Emang iya," ucap Bumi seraya meminum minumannya, "tapi dia bukan siapa-siapa. Cuma temen."
Setidaknya saat ini memang begitu. Entah suatu saat kemudian, apakah takdir akan bermain di hidup mereka tidak ada yang tahu.
"Doa Mama apa?"
Itu suara Bumi, yang entah sejak kapan bibirnya berani menanyakan kalimat itu.
"Mama?" Mama menerawang ke atas sebelum akhirnya menatap kedua anaknya bergantian. Sudut bibirnya tertarik, meredam jutaan keluh kesah yang menyesakkan. "Mama cuma pengen yang terbaik buat kalian, buat kita bertiga. Mama... pengen kita sama-sama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Milik Bumi (Completed)
Non-Fiction[SELESAI] Aku perlu puluhan malam agar aku paham apa yang kamu katakan. Bahwa kamu memang akan pergi meninggalkan. Bahwa senja adalah tanda perpisahan. Jika kita tidak ditakdirkan untuk bersatu Rindukan aku seperti pasir yang mengukir jejak kita yan...