꧁𝕾𝖊𝖓𝖏𝖆 𝕸𝖎𝖑𝖎𝖐 𝕭𝖚𝖒𝖎꧂
Untuk kamu, selamat bertambah usia. Terimakasih telah lahir menjadi seseorang yang hebat.
Happy reading!
KADANG Mars tidak habis pikir, di balik senyuman tulus Senja, ada luka-luka dalam yang gadis itu sembunyikan. Dan sewaktu-waktu, Mars ingin masuk ke sana-- dalam hidup Senja yang kata gadis itu baik-baik saja. Tapi sayangnya, Mars tidak bisa menerobos dinding pembatas itu-- karena Senja selalu melarikan diri.
Namun Mars bersedia berada di belakang Senja. Mungkin kapan-kapan, Senja datang kepadanya dan bersedia membagi cerita itu sendiri. Karena Mars tahu rasanya sendirian tanpa seorangpun di sisi. Rasanya sakit. Tidak peduli waktu berlalu dan mengubah banyak hal, rasanya akan tetap sama.
Lalu, kenapa Senja selalu menyembunyikan semuanya di balik senyuman?
Gadis itu pasti memiliki alasan mengapa dia melakukan itu.
Dan setiap kali Mars bertemu dengan gadis itu, seperti sekarang ini-- rasanya Mars ingin sekali melindunginya.
Karena Senja serapuh itu.
Mungkin ini kedengaran lucu. Bahkan Mars berpikir ia mulai menemukan tempat baru setelah sekian lama tersesat. Mars hanya merasa ia mulai memiliki pegangan saat tidak ada seorangpun yang bersamanya. Dan Mars juga merasa, senyum Senja adalah tempat paling nyaman untuk ia tuju.
"Kayaknya, aku bakalan pesen es krim yang banyak."
Setelah cukup lama ditemani keheningan, Mars mendengar Senja mulai berbicara. Saat Mars memutuskan untuk mengajak Senja makan es krim siang ini, gadis itu tidak menolak sama sekali.
"Boleh, sama tokonya kalo mau juga nggak papa."
Detik itu juga Senja terkekeh. Mars ini manusia paling unik ternyata. Sikapnya sama sekali tidak dapat diduga. Setelah menjadi laki-laki paling tidak peduli pada siapapun, ia bisa berubah menjadi laki-laki paling manis walaupun tetap tidak menghilangkan sisi dinginnya.
"Oke, kalo gitu... gimana kalo sekalian kamu kasih semua aset berharga kamu buat aku? Biar nggak nanggung gitu."
Mars tergelak. "Nggak minta gue rampok aset negara aja?"
Seketika Senja mencebik, "emang bisa?"
Hanya dengan pertanyaan itu, Senja berhasil membuat Mars tergelak untuk yang kedua kalinya. Lalu gadis itu tertawa, kontras dengan birunya langit. Sangat cerah. Dan melihat tawa itu, Mars merasa-- itu sudah jauh lebih cukup. Walau lelaki itu tidak bisa memiliki Senja, setidaknya ia masih bisa membuat gadis itu tertawa lepas seperti sekarang.
Kemudian entah mendapat ide dari mana, Mars tiba-tiba memakaikan hoodienya untuk Senja.
"Aduh, ngapainnn?" pekik gadis itu.
"Pake sendiri."
"Hah?"
Mars melirik wajah kebingungan Senja dari samping dan itu kelihatan sangat lucu.
"Seragam sekotor itu dan lo nggak sadar?"
Tuhkan. Apa Senja bilang. Mars itu manis, melebihi gulali.
Kemudian dengan senang hati gadis itu memakai hoodie Mars yang cukup kebesaran di tubuhnya.
"Tapi ini panas banget."
"Di dalam nggak akan panas."
Bunyi lonceng di atas pintu masuk Happyice membuat Senja sedikit mendongak. Lalu gadis itu memejam di belakang tubuh Mars, menghirup aroma citrus yang beradu dengan wangi cokelat dari es krim. Menenangkan dan membuat lapar. Perpaduan yang pas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Milik Bumi (Completed)
Nonfiksi[SELESAI] Aku perlu puluhan malam agar aku paham apa yang kamu katakan. Bahwa kamu memang akan pergi meninggalkan. Bahwa senja adalah tanda perpisahan. Jika kita tidak ditakdirkan untuk bersatu Rindukan aku seperti pasir yang mengukir jejak kita yan...