24. Chandra Menikah (?)

147 11 0
                                    

Bukan salahnya juga dia mencari penggantiku kan? Tapi tetap saja rasanya nyesek banget

~Aku yang ditinggal nikah?~


Happy Reading

Tak terasa sudah dua bulan aku bekerja di perusahaan ini. Bersama orang dari masa laluku, menjadi sekretarisnya pula. Lengkap sudah hehehehe. Tapi apapun itu tetap harus aku syukuri. Lumayan kan jabatan naik, gaji juga naik. Wkwkwkwk

Setelah obrolan di kantin itu, kami sedikit melunak dan benar-benar kompak dalam hal pekerjaan. Meski rasa canggung masih sedikit terasa. Ya namanya bertemu orang yang dulunya bikin sakit hati, pasti canggung kan?

"Hari ini kita ada meeting atau nggak?" tanya Chandra saat baru saja datang.

Nggak masalah dong aku nggak menyebut namanya dengan embel-embel Pak. Toh dia pasti nggak akan peduli sama apa yang aku ucapkan. Hehehehehe

Ini orang jadi gila kerja apa gimana sih? Baru aja datang, udah tanya jadwal seharian ini. Dasaarrrr

"Nav? Kok bengong?" tanyanya lagi yang bergasil membuyarkan lamunanku.

"Ehh.....sebentar Pak, saya cek dulu," balasku.

Dengan grogi, aku langsung membuka agendanya hari ini. Ternyata ada dua jadwal meeting hari ini.

"Ada dua pertemuan hari ini. Jam makan siang di Resto Ayem Tentrem sama jam dua di kantor notaris," jelasku.

"Oke, masih bisa ketemu," gumamnya sambil melirik jamnya.

Itu menggumam atau ngomong biasa sih? Masih bisa aku dengar lho Pak.

Kok aku kepo ya dia mau ketemu siapa. Hehh Navya, ngapain juga masih kepo tentangnya. Itu bukan lagi menjadi urusanmu, dia sudah bukan siapa-siapa kamu. Itulah yang aku tanamkan sejak pertama kali kerja di kantor ini. Tetap profesional meski sedang bermasalah dengan orang yang bersangkutan.

Tanpa berucap lagi, dia langsung masuk ke ruangannya. Dan aku langsung melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena pemikiran-pemikiran itu.

Saat aku sedang menyiapkan berkas-berkas untuk ku bawa ke kantor notaris nanti, tiba-tiba ada yang mengirimiku pesan. Orang itu adalah Mas Pram.

Mas Pram:
Assalamualaikum Navya

Aku memang kembali menjalin komunikasi dengan Mas Pram. Kami menjadi Pramudya dan Navya yang seperti dulu. Selalu ceria meski masalah berat yang tengah kami hadapi. Aku dan dia sepakat untuk nggak membahas tentang kami berdua secara privasi. Karena dia juga tahu kalau hatiku bukan untuknya. Dan aku nyaman dengan status teman dengan Mas Pram saat ini.

Me:
Waalaikumasalam Mas Pram
Tumben chat, lagi nggak sibuk ya?


Mas Pram:
Lagi longgar sih, nanti mau ada ketemu klien jam dua.

Mas Pram memang bekerja di kantor notaris. Dan kantor itu pula yang akan aku dan Mas Chandra kunjungi nanti. Hanya saja Mas Chandra maupun Mas Pram tak tahu menahu tentang hal itu. Sengaja aku rahasiakan, biar mereka tahu dengan sendirinya.

Me:
Wkwkwkw, ada sambutan khusus nggak nih?


Mas Pram:
Tenang nanti aki sambut pakai karpet merah biar kayak cat walk gitu wkwkwk

Tak ku balas karena ada penampakan seseorang yang tak asing untukku.

"Navya? Kamu kerja disini?" tanya gadis itu yang sekarang tampil beda karena berhijab.

Cinta Simpul Mati 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang