"Makasih udah mau berjuang dan bertahan denganku selama ini,"
~SinChan~
"Makasih juga karena kamu masih mau memperjuangkan kita,"
~NavNav~Happy Reading
Enam bulan menjadi waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan pernikahan. Enam bulan pula hubungan kami kembali diuji. Memang kata orang banyak yang menyebutkan bakal ada rintangan-rintangan dalam mempersiapkan pernikahan.
Mulai dari mempersiapkan baju pengantin, gedung dan dekor, catering, undangan, dan masih banyak lagi. Ada juga perdebatan-perdebatan yang terjadi di antara diriku dan Mas Chandra. Seperti sekarang ini, kami sedang mengecek desain kartu undangan yang akan dibagikan kepada para tamu.
"Yank desainnya kayak ada kurang. Nuansanya sih elegan tapi malah jadi kayak monoton," ujar Mas Chandra.
"Ya Allah Mas, ini tuh desain yang buat kamu lho. Aku tinggal ngikut, sekarang mau nyalahin aku lagi?" balasku agak emosi.
"Ya kan aku nggak tahu kalau jadinya bakal kayak gini. Udah ganti desain aja ya," elaknya.
"Astagfirullah sabar," ujarku sambil mengelus dada.
Setelah beberapa menit diskusi dengan desainer grafisnya, akhirnya kami menyetujui desain kartu undangan yang pas dengan seleranya. Sebenarnya seleraku nggak spesifik, aku sih apa-apa mau. Hanya saja calon suamiku ini yang permintaannya banyak.
"Habis ini kita langsung fitting baju. Sekalian sama orangtua kita," ujarku."Ya ampun sayang, aku capek. Makan dulu aja yuk," balasnya.
Manjanya kumat kannn. Kalau kayak gini rasanya kayak aku lagi momong anak kecil yang suka rewel.
"Sekalian aja sih sama orangtua. Udah nggak usah protes lagi. Aku tinggal nih," ancamku.
"Yaudah,"
Akhirnya dia menurut saja.
***
3 Maret adalah hari paling bersejarah untukku. Hari paling menegangkan juga membahagiakan. Hari ini aku akan resmi melepas masa lajangku. Aku akan dipersunting oleh laki-laki yang aku cintai dan yang mencintaiku. Laki-laki yang berhasil menaklukkan ego dan perasaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Simpul Mati 2
General FictionCinta Orang bilang cinta itu indah, penuh suka cita, membuat siapapun yang merasakannya akan melakukan apapun demi cinta mereka. Namun terkadang, mereka tak menyadari adanya kepalsuan dalam cinta. Sejatinya kita tak pernah tahu apa yang sedang ora...